Irma Lestari, Korban Gempa Turki yang Dikenal Pemberani

Lombok Barat

Irma Lestari, Korban Gempa Turki yang Dikenal Pemberani

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 23 Feb 2023 14:20 WIB
Warga menyambut kedatangan jenazah mendiang Irma Lestari (33), korban gempa Turki 7,8 magnitudo di Dusun Perampuan Barat, Desa Perampuan, Labuapi, Lombok Barat, Kamis (23/2/2023).
Warga menyambut kedatangan jenazah mendiang Irma Lestari (33), korban gempa Turki 7,8 magnitudo di Dusun Perampuan Barat, Desa Perampuan, Labuapi, Lombok Barat, Kamis (23/2/2023). (Ahmad Viqi/detikBali).
Lombok Barat -

Jenazah Irma Lestari, korban gempa Turki asal Lombok, akan dikebumikan pada hari ini, Kamis (23/2/2023). Jika tidak ada aral melintang, jenazah Irma bakal tiba sekitar pukul 15.00 Wita.

Setelah itu, Irma akan disalatkan terlebih dahulu di Masjid Nurussholihin sebelum dimakamkan setelah salat ashar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Perampuan Barat.

Kepala Dusun Perampuan Barta Abdur Rahim mengenang sosok Irma tidak hanya sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI). Tetapi juga, seorang pekerja keras. Sewaktu muda, Irma sudah menjual bakpao.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irma juga dikenal sebagai seorang pemberani. Jika ada orang yang mem-bully Irma, maka ia tak segan-segan memarahi orang tersebut.

"Saya ingat dulu. Dagangannya (bakpao) ditolak, dia lawan orang itu. Dia dikenal keras," tutur Rahim kepada detikBali, Kamis (23/2/2023).

Irma, kata Rahim, lahir dan tumbuh sebagai anak perempuan pemberani di Dusun Perampuan Barat, Dusun Perampuan, Labuapi, Lombok Barat, Lombok, NTB.

Namun, sejak orang tuanya bercerai, sang ibu memboyong Irma ke Bali bersama keluarga barunya.

"Dia dikenal sangat keras. Jika kena sindiran dari orang sini, dia lawan orang itu," kenang Rahim.

Pun demikian, Irma juga bisa lemah lembut dan mau berpartisipasi. Rahim ingat betul ketika ia menikah dan mempersunting gadis dari Desa Tempos, Irma mengantar Rahim dalam acara nyongkolan.

Nyongkolan merupakan rangkaian kegiatan adat dalam prosesi perkawinan suku Sasak di Lombok.

"Dia ikut antar saya menikah ke Desa Tempos. Saat itu, Irma menjadi salah satu pengiring saya dan istri," jelasnya.

Khusus untuk menyambut kedatangan mendiang Irma, pihak keluarga juga sudah menyiapkan acara belangar (melayat) ke kediaman Nahrawi (65) ayah Irma.

"Kami sudah siapkan lokasi untuk belangar. Insya Allah semoga lancar," pungkas Kasdiono.

Irma ditemukan meninggal di bawah reruntuhan gedung apartemen tempat tinggalnya di Diyarbakir, sekitar 12 hari setelah gempa berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Turki.

Simak Video 'Warga-Keluarga Sambut Jenazah Irma Lestari Korban Gempa Turki':

[Gambas:Video 20detik]



(BIR/gsp)

Hide Ads