Irma Lestari menjadi salah satu korban meninggal akibat gempa 7,8 magnitudo yang mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) lalu. Jasad perempuan 34 tahun asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu ditemukan di reruntuhan Apartemen Galeria di Kota Diyarbakir, Jumat (17/2/2023).
Kasdino, kakak kandung Irma lemas ketika mendapat kabar bahwa Irma bekerja di Diyarbakir. Ia berkomunikasi terakhir kali dengan Irma sekitar 40 hari sebelum gempa dahsyat mengguncang Turki.
"Saya dapat informasi dari adik misan saya di sini, ada gempa di Turki. Posisi Irma di provinsi mana? Saya belum tahu. Saya belum sempat tanya dia tinggal di mana," kata Kasdiono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika gempa mengguncang Turki, Kasdino sedang berada di Sumbawa. Pada Selasa (7/2/2023), Kasdiono mencoba menghubungi Irma melalui WhatsApp. Namun, telepon dan pesan Kasdiono tidak kunjung mendapat respons dari Irma.
"Saya WhatsApp dia. Kan di sana ada gempa, Dek. Bagaimana kabarmu, Dek? Nah setelah itu, nggak ada jawaban sehari setelah gempa itu. Tidak ada respons sampai ada kabar dia meninggal," kata Kasdiono.
Keesokan harinya, Kasdiono menanyakan kota tempat Irma menjadi terapis spa di Turki kepada ibunya, Erna (55), yang tinggal di Gianyar, Bali. Setelah mengetahui bahwa Irma pindah ke Kota Diyarbakir, Kasdiono langsung lemas.
"Saya tanya ibu di Bali, di provinsi mana dia (Irma) di Turki. Ibu bilang, Irma di Kota Dyarbakir. Nah, saya coba cari di Google lagi, ternyata kota itu kena juga. Makanya saya kaget, mudah-mudahan adik saya selamat," tutur Kasdiono.
Kasdiono mengakui sudah mendengar desas-desus bahwa Irma menjadi korban gempa Turki. Hal itu dia ketahui setelah beberapa rekan Irma di Turki memberi kabar bahwa dia sedang dirawat di salah satu rumah sakit. Kasdiono dan keluarga pun berunding mencari kebenaran informasi tersebut.
"Kemarin saya dapat info ditemukan mayat terakhir di apartemen itu. Semua ditemukan, paspor, dan identitas di kamarnya yang ambruk. Makanya sampel darah ibu dan sampel darah anaknya dibawa ke Turki pada hari Jumat kemarin," katanya.
Tidak lama kemudian, Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menghubungi keluarga bahwa Irma Lestari menjadi salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang tertimbun reruntuhan apartemen di Kota Diyarbakir.
"Pak Dubes sudah konfirmasi duluan kalau Irma memang meninggal. Kemarin saya dapat info jam tujuh malam. Sudah disalatkan di Diyarbakir waktu setempat sama Dubes," kata Kasdiono.
(iws/BIR)