Warga Kupang Terisolasi, Jalan Penghubung Jembatan Terputus

Warga Kupang Terisolasi, Jalan Penghubung Jembatan Terputus

Yufen Ernesto - detikBali
Sabtu, 11 Feb 2023 14:23 WIB
Jalan penghubung jembatan Noelbisnaen di Desa Tuakau, Fatuleu, Kupang, NTT, terputus akibat banjir. Padahal, jalan itu akses utama warga dari Kupang.
Jalan penghubung jembatan Noelbisnaen di Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, NTT putus total akibat banjir deras, Sabtu (11/2/2023). (Dok. Istimewa).
Kupang -

Jalan penghubung jembatan Noelbisnaen di Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terputus total akibat banjir deras. Akibatnya, sejumlah kecamatan terisolasi.

Salah satu warga yang melintas, Nindy Funay, menyebut jalan terputus sejak Jumat (10/2/2023) siang, dan hanya menyisakan sekitar satu meter.

Saat itu, Nindy bersama sejumlah rekannya dari arah Kota Kupang hendak pulang ke Manubelon, Amfoang Barat Daya, namun ia kesulitan untuk melintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat melintasi itu memang putus, kami kesulitan untuk menyeberangkan motor. Kalau mobil itu harus dibantu tarik dengan tali. Tadi saya lihat postingan itu sudah betul-betul putus," ujarnya saat diwawancarai detikBali melalui pesan WhatsApp, Sabtu (11/2/2023).

Nindy menyebut jalan penghubung jembatan merupakan akses utama warga yang melintas dari arah Kota Kupang menuju Kecamatan Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur.

Karena itu, posisinya kini jadi tidak bisa lagi dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Ini kan akses utama, otomatis kendaraan roda dua dan empat tidak bisa lewat. Hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki," terang dia.

Nindy berharap Pemerintah Kabupaten Kupang segera mengatasi persoalan tersebut, karena kalau dibiarkan akan berdampak pada kondisi perekonomian masyarakat.

Tidak hanya itu, masyarakat yang hendak mengurus administrasi, seperti kartu keluarga dan rujukan dari puskesmas untuk bersalin maupun operasi tentu sangat terhambat.

"Kami berharap pemerintah segera mengatasi persoalan itu, karena akan berdampak fatal terhadap pendapatan ekonomi masyarakat dan kalau urusan kartu keluarga dan bersalin ke Kupang juga pasti terhambat," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti mengaku belum menerima informasi dan laporan terkait putusnya jalan penghubung tersebut.

"Saya belum terima informasi dan laporan, tetapi saya koordinasikan dulu kepada tim supaya bisa melakukan pengecekan ke lapangan," pungkasnya.




(BIR/hsa)

Hide Ads