Eks Pengurus Perindo Pertanyakan SK Khairul Rizal Sebelum Bakar Baju Partai

Round Up

Eks Pengurus Perindo Pertanyakan SK Khairul Rizal Sebelum Bakar Baju Partai

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 11 Feb 2023 08:03 WIB
Eks Pengurus Perindo Pertanyakan SK Khairul Rizal Sebelum Bakar Baju Partai
Pengurus lama Partai Perindo membakar kartu anggota dan baju partai di Kota Mataram, Jumat (10/2/2023). (Dok. Istimewa).
Denpasar -

Lima pengurus Partai Perindo Nusa Tenggara Barat (NTB) ramai-ramai membakar kartu tanda anggota (KTA) dan baju partai. Mereka juga memutuskan keluar dari partai karena kecewa dengan penunjukan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) oleh Muhammad Khairul Rizal.

Eks sekretaris DPW Perindo NTB Abdul Madjid mengatakan aksi bakar KTA dan baju partai di Kota Mataram itu buntut dari rasa kekecewaannya seusai pergantian pemimpin di tubuh Partai Perindo NTB pada 27 Januari 2023 lalu.

Apalagi, Madjiddan semua pengurus lama belum menerima surat keputusan (SK) pergantian Khairul Rizal dari Lalu Athari Fathullah. Termasuk juga, pencabutan SK pengurus lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"SK baru belum pernah lihat bentuk fisik, SK barunya Pak Rizal yang dikeluarkan DPP. Sampai detik ini kami tidak ada surat pemberhentian, pencabutan SK yang lama dari DPP," ujarnya dihubungi detikBali, Jumat (10/2/2023).

Ini berarti, sambung Madjid, DPP Perindo tidak menghargai keringat pengurus lama yang telah berjuang untuk kepentingan partai menjelang Pileg 2024.

"Ini keputusan yang kami bilang tidak menghargai keringat DPW dan DPD NTB lama. Ini keputusan sepihak lah ya," cetus Madjid.

Persoalan pergantian sepihak itu dinilai berakibat pada kekecewaan dua anggota dan tiga pengurus lama, sehingga menyatakan diri keluar dari Partai Perindo.

"Ya mengawali omongan saya di situ, saya selaku sekretaris wilayah sampai tadi sore mengundurkan diri setelah bakar baju, saya resmi keluar. Begitu. Saya sekarang bukan pengurus dan anggota lagi," tegas Madjid.

Ketua DPW Perindo NTB Lalu Athari Fathullah hengkang dari Perindo sejak 2019. Kemudian, Bendahara DPW Perindo NTB Zumroni.

Kemudian, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Wakil Ketua Bidang Sosial kesejahteraan, menerima SK dari DPP untuk menyusun kepengurusan Perindo NTB.

"Nah, SK pak Rizal saya belum pernah lihat bentuk SK-nya. Di SK itu kan ada klausulnya. Jika SK Pak Rizal tunggal jelas untuk menyusun kepengurusan. Tapi kami sebagai pengurus lama tidak pernah diperlihatkan oleh DPP dan DPP tidak pernah kasih ke kami. Tidak pernah kami lihat," imbuh Majid.

Di sisi lain, kelima pengurus lama yang menyatakan keluar dari Partai Perindo membawa rasa kekecewaan. "Artinya secara de facto de jure ini saya masih Sekwil. Saya masih pegang SK saya. Pengunduran diri ini atas nama Sekwil dan atas nama anggota saya mengundurkan diri," tegasnya.

Kirim Pesan ke Hary Tanoesoedibjo

Pemberian SK DPW Perindo NTB kepada suami Wagub NTB Muhammad Khairul Rizal oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesodibjo dan ketua Harian Ketua Harian Nasional Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi di Surabaya, Jumat (27/1/2023). Foto: IST. Pemberian SK DPW Perindo NTB kepada suami Wagub NTB Muhammad Khairul Rizal oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesodibjo dan ketua Harian Ketua Harian Nasional Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi di Surabaya, Jumat (27/1/2023). (Dok. Istimewa).
Majid juga mengatakan sebelum meninggalkan Perindo, dia sempat mengirim pesan singkat kepada ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo untuk menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap keputusan DPP atas pergantian DPW yang baru.

"Saya sampaikan ke Pak Ketua Umum bahwa keringat kami belum kering untuk memperjuangkan partai ini, sehingga bisa lolos 100 persen di NTB tanpa ada campur tangan mereka-mereka yang menggantikan kami saat ini," tutur dia.

"Harapan kami, cukuplah kami yang di DPW yang diganti, jangan teman-teman di DPD. Kasihan mereka, kami yang berjuang, mereka yang menikmati," tulis Majid via pesan singkat ke Hary.

Sebelumnya, Khairul Rizal dipecat dari Partai NasDem. Pemecatan itu terjadi setelah KTA NasDem dicabut oleh DPP NasDem pada 18 Januari 2023. Suami Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah itu mengaku dipecat menjelang safari politik Anies Baswedan.

Pemecatan itu didasari karena ia tidak bersedia menjadi calon legislatif atau caleg di Pemilu 2024. Dia juga sudah tidak memegang kartu tanda anggota (KTA) NasDem sejak 18 Januari 2023.

"Nggih benar tiyang (saya) dipecat dan KTA (kartu tanda anggota) NasDem dicabut. Alasan utama, karena tiyang tidak nyaleg lagi di NasDem," kata Rizal saat dihubungi detikBali, Kamis (26/1/2023).

Namun, Khairul Rizal belum memberikan penjelasan terkait penunjukan dirinya menggantikan Lalu Athari Fathullah.

Halaman 2 dari 2
(BIR/gsp)

Hide Ads