Cuaca ekstrem angin kencang menyebabkan 103 rumah rusak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemerintah setempat juga menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari mulai 1 Januari 2023.
Flores Timur mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang sejak akhir Desember 2022. Cuaca ekstrem ini bahkan sampai menyebabkan ratusan bangunan dari rumah hingga fasilitas umum (fasum) mengalami kerusakan.
"Status tanggap darurat itu untuk ditindaklanjuti dengan bantuan kepada korban bencana, berupa perbaikan rumah," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur, Eduard J. Fernandez, Rabu (3/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, rincian bangunan rusak terdiri dari 103 rumah, 5 dapur, 9 fasilitas umum (fasum), dan 6 tempat usaha. Dampak angin kencang di 25 desa di 10 kecamatan itu, terjadi sejak 31 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023.
"Datanya masih bisa berkembang ya," ungkap Eduard. Ia menjelaskan, 73 rumah rusak berat dan 30 lainnya rusak ringan. Sedangkan, dapur 4 rusak berat dan 1 rusak ringan. Tempat usaha 4 rusak berat dan 2 rusak ringan, sementara fasum 5 rusak berat dan 4 rusak ringan.
Fasum yang mengalami kerusakan berat, antara lain Gedung UNBKSMAN 1 Larantuka di kelurahan Waihal, Kota Larantuka; Kantor Desa Kokotobo; dan SDKKokotobo di kecamatan Adonara Tengah; hingga SMK Darius Larantuka.
Adapun fasum yang rusak ringan antara lain Kapela Susteran Hamba Allah di kelurahan Sarotari, Larantuka; garasi kantor camat Wulanggitang; dan RSUD Larantuka di kelurahan Sarotari Timur, Kota Larantuka.
(irb/gsp)