Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi sekitar pukul 11.31 WIB, Senin (5/12/2022). Hanya saja, tinggi abu tidak teramati secara visual karena tertutup kabut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 0 detik. Sementara itu, jalur Lumajang-Malang juga ditutup imbas erupsi Gunung Semeru.
"Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi)," kata Mukdas Sofian dalam keterangannya sebagaimana dikutip dari detikJatim, Senin (5/12).
Dijelaskan, masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal itu sebagai antisipasi potensi adanya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.
"Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Gunung Semeru kembali memuntahkan awan panas pada Minggu (4/12/2022). Hingga pagi ini, Semeru tercatat masih meluncurkan guguran awan panas hingga sejauh 1.000 meter dari puncak.
Melansir detikJatim, salah satu lokasi terdampak paling parah yakni di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Rumah-rumah warga di dusun itu telah tertutupi abu vulkanik.
Berdasarkan laporan video petugas di lokasi, terlihat jembatan di dusun tersebut tertutup material abu panas. Padahal, jembatan itu baru diresmikan 5 bulan lalu setelah diterjang erupsi pada tahun lalu.
Tak hanya itu, kondisi di Dusun Kajar Kuning saat ini juga sudah tak bisa dilewati kendaraan apapun. Ini karena abu yang menutupi masih mengeluarkan asap dan panas. Abu vulkanik ini juga telah mengubur hampir seluruh rumah warga setempat dan fasilitas umum seperti musala.
Demikian pula arus sungai yang tampak sudah tak mengalirkan air karena telah dipenuhi abu. Sejumlah warga dan petugas tampak menyelamatkan barang-barang berharga mereka yang masih bisa diambil.
Sebelumnya, PVMBG Badan Geologi ESDM telah menaikkan status Gunung Semeru dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4). Naiknya status itu terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 Pukul 12.00 WIB.
Sebanyak 2.219 warga mengungsi sejak Minggu pagi di 12 titik. Mereka yang mengungsi merupakan warga yang bertempat tinggal di lereng Semeru yakni sekitar Pronojiwo dan Supit Urang.
Halaman selanjutnya: Jalur Lumajang-Malang Ditutup.
Simak Video "Video: Gunung Semeru Alami Erupsi Dua Kali Pagi Ini"
(iws/hsa)