Erupsi Semeru: Ribuan Mengungsi, Rumah-Jembatan Tertimbun

Round Up

Erupsi Semeru: Ribuan Mengungsi, Rumah-Jembatan Tertimbun

Tim detikNews, Tim detikJatim - detikBali
Senin, 05 Des 2022 06:52 WIB
Bali -

Status Gunung Semeru telah dinaikkan dari Siaga menjadi Awas. Hal itu menyusul setelah gunung yang terletak di Lumajang, Jawa Timur, itu kembali memuntahkan awan panas guguran (APG) hingga radius 5-7 kilometer, pada Minggu (4/12/2022) dini hari.

Ribuan warga mengungsi. Sejumlah desa juga terdampak awan panas guguran (APG) erupsi Gunung Semeru. Sementara itu, jembatan hingga rumah-rumah warga tertimbun.

Dilansir dari detikNews, erupsi kemudian terjadi lagi pada pukul 07.02 WIB. Tinggi abu erupsi dilaporkan kurang lebih 500 meter di atas puncak. Hingga pukul 19.00 WIB, luncuran guguran awan panas sejauh 12 Km dari puncak dan terus berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teramati awan panas guguran dengan jarak 12 Km dari puncak dan masih terus berlangsung," tulis PVMBG dalam keterangannya, Minggu (4/12/2022).

Selain itu terjadi awan panas dan gempa letusan sebanyak 13 kali. Amplitudo awan panas terekam 40 mm dan masih berlangsung hingga Minggu malam.

ADVERTISEMENT

Sebaran material erupsi berupa lontaran batuan pijar diperkirakan mencapai radius 8 KM dari puncak. Sedangkan material lontaran abu saat ini mencapai 12 Km ke arah tenggara. Arah dan jarak sebaran material abu ini dapat berubah tergantung arah dan kecepatan angin.

"Jangkauan awan panas guguran sudah mencapai lebih dari 13 Km," jelasnya.

Sebelumnya, PVMBG Badan Geologi ESDM menaikkan status Gunung Semeru dari Siaga menjadi Awas. Atau level 3 siaga naik ke level 4 awas. Naiknya status itu terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 Pukul 12.00 WIB

Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengimbau tidak ada aktivitas dalam radius 8 km dari puncak Gunung Semeru.

"Tidak ada aktivitas dalam radius 8 km dari puncak, dan sektoral arah Tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lanang) sejauh 19 km dari puncak. Surat resmi peningkatan status segera disampaikan," ujar Hendra Gunawan dalam keterangan tertulis.

Untuk diketahui, level status peringatan aktivitas vulkanis gunung api di Indonesia ada empat tingkatan status yang menandakan kondisi dan aktivitas vulkanik gunung api yang berbeda-beda. Mulai dari level 1 normal, level 2 waspada, level 3 siaga, dan level 4 awas.

Dilansir situs PVMBG, arti status Gunung Semeru level 4 awas adalah bahwa berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental teramati mengalami peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.

Ribuan Warga Mengungsi

PVMBG mengimbau warga berhati-hati, terutama di sepanjang kawasan Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Dilansir dari detikJatim, kepanikan terjadi di Desa Penanggal, Candipuro. Kepanikan terjadi saat wilayah tersebut diguyur hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022). Terlihat abu vulkanik itu cukup pekat hingga membuat banyak pengungsi panik.

semeru kembali erupsi minggu 4 desembersemeru kembali erupsi minggu 4 desember Foto: Istimewa (Dok BPBD Lumajang)


Sejumlah desa juga terdampak awan panas guguran (APG) erupsi Gunung Semeru. Wilayah yang terdampak APG Gunung api Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, hingga saat ini ada 2.219 pengungsi Semeru. Dia menambahkan, pengungsi tersebar di 12 titik lokasi pengungsian yang saat ini menjadi safety point bagi warga sekitar Pronojiwo dan Supit Urang.

"Saat ini setidaknya ada dua belas titik pengungsian dengan jumlah pengungsi 2.219 jiwa (sedang proses pendataan)," kata Khofifah dalam unggahannya di Instagram yang sudah diizinkan oleh Biro Adpim Jatim untuk dikutip, Minggu (4/12/2022).

Khofifah mengungkapkan, saat pihaknya terus berkoordinasi dengan Bupati Lumajang Thoriqul Haq serta BPBD Jatim untuk mendirikan dapur umum.

"Saya juga koordinasi BPBD Jatim agar langsung turun melakukan evakuasi dan mendirikan dapur umum. Sesuai koordinasi dengan Bupati Lumajang dapur umum dianjurkan di Pronojiwo khususnya daerah yang dekat dengan Desa Supit Urang yang terdampak paling parah," jelas Khofifah.

Sementara itu, BPBD Jatim melakukan penyisiran di perkampungan yang radiusnya dekat dengan Gunung Semeru. Mereka memastikan semua warga sudah terevakuasi atau mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Penyisiran di kampung-kampung memastikan sudah mengungsi semua. Semua sudah terevakuasi," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Minggu (4/12/2022).

Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

Jembatan hingga Rumah Warga Tertimbun

Semburan awan panas guguran Gunung Semeru mengakibatkan 2 jembatan dan sejumlah rumah warga di Lumajang tertimbun, Minggu (4/12/2022). Petugas belum bisa melakukan penyisiran dari dekat karena material vulkanik Gunung Semeru masih sangat panas.

Pantuan detikJatim, material vulkanik dari awan panas guguran menimbun jembatan di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro. Selain itu, semburan awan panas juga menimbun sejumlah rumah warga di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang.

Meski tertimbun material vulkanik, petugas BPBD masih belum bisa mendekati lokasi itu dari jarak dekat karena material vulkanik erupsi Gunung Semeru masih sangat panas.

Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan bahwa asesmen masih dilakukan karena material APG Semeru memang masih panas. Terutama di zona merah yang tertimbun material.

"Jadi kerusakan sementara hasil asesmen tadi karena material APG masih panas. Sementara ini beberapa rumah di zona merah tertimbun dan 2 jembatan tertimbun tapi timbunan itu merusak atau tidak jika suasana kondusif kami akan lakukan asesmen lanjutan," ujarnya kepada detikJatim, Minggu (4/12/2022).

Menurutnya penyisiran di lokasi terkena imbas erupsi Gunung Semeru akan dilakukan setelah kondisi Semeru kondusif serta material vulkanik Gunung Semeru sudah mulai dingin.

Halaman 2 dari 2
(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads