Solar Langka-Jatah Dibatasi, Antrean Truk Mengular di SPBU Abiansemal

Badung

Solar Langka-Jatah Dibatasi, Antrean Truk Mengular di SPBU Abiansemal

Agus Eka - detikBali
Sabtu, 03 Des 2022 18:58 WIB
Antrean truk di SPBU Abiansemal, Badung lantaran stok solar di lokasi lain sedang kosong, Sabtu (3/12/2022). Foto: Agus Eka
Antrean truk di SPBU Abiansemal, Badung lantaran stok solar di lokasi lain sedang kosong, Sabtu (3/12/2022). Foto: Agus Eka
Badung - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Bali kabarnya kehabisan stok solar. Akibatnya sejumlah pengemudi truk beralih ke SPBU yang masih menyediakan solar namun pengalihan itu menimbulkan antrean truk.

Potret truk mengantre membeli solar tersebar di media sosial, Sabtu (3/12/2022). Antrean itu terjadi di salah satu SPBU di Kecamatan Rendang, Karangasem. Kondisi yang sama juga kabarnya terjadi di salah satu SPBU di wilayah Pemogan, Denpasar.

Di Kabupaten Badung, antrean sepanjang kurang lebih 50 meter sempat terjadi di SPBU 54.803.33 Abiansemal. Antrean di SPBU ini terjadi lantaran sejumlah truk beralih dari SPBU lain yang sudah kehabisan stok solar.

"Ya katanya di tempat lain sudah kosong. Antisipasi aja mau ambil pasir ke Karangasem," kata Kadek Wira sopir asal Petang saat ditemui detikBali, Sabtu (3/11/2022).

Sementara, Manajemen SPBU Abiansemal pun membatasi penjualan per mobilnya hanya Rp 200 ribu agar stok aman hingga akhir tahun. "Karena kalau stok habis, otomatis tidak ada pengiriman ke SPBU karena dijatah sesuai kuota," kata admin SPBU Abiansemal, Ketut Sutaya.

Ia menyebut stok di SPBU Abiansemal tinggal 11 ribu liter yang diperkirakan cukup hingga akhir tahun ini. Jika bicara kuota, masing-masing SPBU mendapat kuota berbeda yang ditentukan BPH Migas. Itu dihitung berdasarkan rata-rata penjualan BBM per tahun tiap stasiun pengisian.

"Kemungkinan antrean itu terjadi ya karena beralih saja ke SPBU lain. Karena stok habis, ketika habis, selesai tidak ada pengiriman. Kendaraan numpuk di SPBU lain yang masih sedia stok. Kalau habis, awal tahun baru dijatah lagi. Tiap tahun diberikan kuota sesuai penjualan tahun sebelumnya," pungkas Sutaya.


(nor/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads