Solar Datang, Ludes Diserbu Nelayan Jembrana dalam 4 Jam

Solar Datang, Ludes Diserbu Nelayan Jembrana dalam 4 Jam

I Ketut Suardika - detikBali
Selasa, 04 Okt 2022 13:16 WIB
Suasana SPBN Pengambengan saat stok solar datang, jeriken nelayan Jembrana, Bali, antre dari pagi, Selasa (4/10/2022).
Suasana SPBN Pengambengan saat stok solar datang, jeriken nelayan Jembrana, Bali, antre dari pagi, Selasa (4/10/2022). Foto: I Ketut Suardika/detikBali
Jembrana -

Suasana stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), Selasa (4/10/2022) pagi, terlihat berbeda dari beberapa hari sebelumnya. Terlihat puluhan nelayan antre mengisi solar yang baru datang, setelah beberapa hari stok solar kosong.

Pantauan detikBali, SPBN di areal Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, lebih ramai dari beberapa hari terakhir. Sejak 25 September 2022 lalu, suasana SPBN memang sepi karena stok solar habis.

Stok solar sempat ada delivery order (DO) pada Sabtu (1/1/2022), namun dalam hitungan jam, solar langsung habis dibeli nelayan. Stok solar di SPBN baru datang lagi, Senin (3/10/2022) malam, sehingga pada Selasa pagi langsung diserbu puluhan nelayan antre.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu petugas SPBN mengatakan, stok solar sudah mulai datang sejak Sabtu (1/10/2022) lalu. Namun, setiap kali datang, solar cepat habis karena stok memang terbatas. Sekali datang, solar yang tersedia 16 kiloliter dan selalu habis kurang dari satu hari, bahkan hanya sekitar 4 jam sudah habis terjual.

"Untuk hari ini, Selasa (4/10/2022), stok datang kemarin malam pukul 19.00 Wita malam. Tapi kami buka (jual) pukul 06.00 Wita pagi. Dari buka, paling empat jam solar sudah habis," ungkap seorang petugas.

Suasana SPBN Pengambengan saat stok solar datang, jeriken nelayan Jembrana, Bali, antre dari pagi, Selasa (4/10/2022).Suasana SPBN Pengambengan saat stok solar datang, jeriken nelayan Jembrana, Bali, antre dari pagi, Selasa (4/10/2022). Foto: I Ketut Suardika/detikBali

Sebagian besar nelayan mengantarkan jeriken solar di sekitar SPBN, selanjutnya, satu per satu jeriken diisi solar oleh petugas SPBN. Warga rela antre di SPBN karena jaraknya paling dekat dan tidak terlalu sulit mendapatkan solar untuk digunakan melaut.

Rian Hidayat (35), nelayan dari Pengambengan mengungkapkan, melaut merupakan mata pencaharian sehari-hari warga Desa Pengambengan. Ia pun berharap solar selalu tersedia di SPBN, jadi nelayan tidak perlu membeli solar ke SPBU yang jaraknya jauh dari PPN Pengambengan.

"Harapannya semoga seperti dulu, stok ada. Biar enak para pekerja ini (nelayan)," kata Reza Hidayat.

Menurutnya, yang dibutuhkan nelayan saat ini adalah ketersediaan solar. Namun karena biaya pengeluaran besar dan harga solar naik, maka harga ikan di Jembrana, juga ikut menyesuaikan kenaikan harga.

"Biaya pengeluaran (nelayan) tidak kecil, besar pengeluarannya. Kalau tidak ada perahu, di mana warga Pengambengan kerja. Yang penting solar ada, harga mahal-mahal dikit yang penting sesuai dengan harga ikan," ujarnya.




(irb/hsa)

Hide Ads