Sebanyak 38 warga negara asing (WNA) mendapat pengamanan dan pemeriksaan ketat saat hendak nyeberang menggunakan kapal fast boat tujuan Pelabuhan Senggigi Lombok Barat menuju Pelabuhan Padangbai Bali.
Kapolsek Batulayar Kompol Priyo Suhartono mengatakan pemeriksaan terhadap WNA dengan tujuan Bali dari pelabuhan lintasan Senggigi Beach ini dilakukan semata-mata untuk pengaman imbangan pada puncak KTT Presidensi G20 di Bali.
"Pengamanan meliputi penjagaan serta pemantauan terhadap pergerakan penumpang dari Pulau Lombok Senggigi menuju Padangbai Bali," ungka Kompol Priyo, Selasa sore (15/11/2022) via WhatsApp.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Priyo, pengamanan para WNA dengan tujuan Padangbai Bali yang diangkut fastboat ini meliputi monitoring manifest penumpang yang akan masuk ke Provinsi Bali.
"Semua yang menggunakan fastboat dari dermaga lintas Senggigi-Padangbai kami periksa barang penumpang. Kami menyasar kepada orang yang mencurigakan juga," kata Priyo.
Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengantisipasi masuknya barang-barang berbahaya dan barang terlarang masuk ke Pulau Bali saat puncak KTT G20 di Bali.
"Pengamanan ini tujuannya adalah untuk mendukung dan mensukseskan acara KTT Presidensi G20 di Bali dari segala bentuk ancaman," ujar Priyo.
Dari hasil pemeriksaan manifest seluruh penumpang WNA yang dialkukan, Selasa (15/11/2022) siang sebanyak 41 orang penumpang. Dengan rincian sebanyak 33 orang WNA dan 8 orang warga negara Indonesia (WNI).
"Kami pastikan keadaan kondusif. Kami tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan maupun peristiwa menonjol," imbuh Priyo.
Priyo pun menegaskan bahwa, pihaknya akan terus akan melakukan peningkatkan intensitas pengamanan selama pucak KTT G20 yang berlangsung pada Selasa (15/11/2022) dan Rabu (16/11/2022) besok.
"Kita tetap mengedepankan cara preemtif, preventif, dan represif untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara G20 di Hotel The Apurva Kempinski Bali," tukas Priyo.
(dpra/hsa)