Aksi mogok kerja serentak tenaga kesehatan medis dan non medis di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlanjut. Manajemen RSUD Dompu ancam memberi sanksi kepada para nakes yang mogok tersebut.
Direktur RSUD Dompu, dr Dias Indarko mengatakan, nakes honorer yang bekerja di RSUD Dompu diberikan kesempatan sehari saja untuk mogok kerja. Jika berlarut, barulah akan diberikan sanksi. Aksi mogok tersebut ternyata sudah disampaikan sehari sebelumnya melalui tebusan surat dari Forum Komunikasi Honorium Nakes non ASN (FKHN) Dompu pada Kamis (10/11/2022) kemarin.
"Harapan hanya 1 hari saja mogoknya, besok lusa sudah kembali normal. Besok mereka sudah harus masuk karena pelayanan RSUD terhadap pasien tidak boleh terganggu," tegas dr Dias kepada detikBali, Jumat (11/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Dias menambahkan, jumlah tenaga kesehatan honorer medis maupun non medis di RSUD Dompu mencapai 300 lebih orang. Dari jumlah tersebut sebagai besar melakukan mogok kerja. Sebagian lainnya seperti non medis pada bidang cleaning service tetap masuk.
"Kurang lebih 300 orang, sepertinya tidak masuk semua, tapi kami sudah punya cara untuk mengatasi hal ini. Antispasi dengan mengoptimalkan ASN yang ada termasuk pejabat struktural kita tugaskan memberikan pelayanan," jelasnya.
Dias menegaskan, jika aksi mogok berlanjut dengan melanggar waktu sehari yang diberikan itu, maka pihak manajemen rumah sakit akan memberikan sanksi. Hanya saja, dia enggan menyebut jenis sanksi yang dimaksud.
"(Sanksinya) Kita lihat nanti, yang pasti sudah saya perintahkan pelayanan harus pulih kembali besok. Tidak ada program atau kegiatan yang dihentikan sementara karena masih bisa diantisipasi," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang keluarga pasien Intan mengatakan, suasana RSUD Dompu hari ini sangat berbeda seperti hari-hari sebelumnya. Saat ini lebih banyak petugas yang mengambil alih pekerjaan perawat honor.
"PNS semua yang kerja. Katanya mereka gantikan perawat yang demo kemarin. Ada beberapa PNS yang saya kenal dan mereka ambil alih pekerjaan," ujarnya saat ditemui di ruang IGD RSUD Dompu.
Sebagai pengunjung sekaligus masyarakat yang mendapatkan pelayanan di rumah sakit, dia berharap keadaan ini bisa diselesaikan dengan baik sehingga pelayanan yang didapatkan bisa maksimal.
"Kasihan juga mereka banyak yang honorer tanpa gaji bekerja siang malam. Semoga bisa diselesaikan dan dibicarakan," harapnya.
Pantauan detikBali, pelayanan di rumah sakit Dompu masih berjalan di hari pertama aksi mogok para Nakes. Tampak petugas yang memakai seragam olahraga (pakaian hari Jumat) melakukan pengecekan infus dan bertanya-tanya pada pasien yang sedang dirawat di ruangan intalasi gawat darurat (IGD).
Hal yang sama juga terlihat di layanan pengambilan obat (apotek) rawat inap maupun rawat jalan. Sejumlah keluarga pasien mengantri mengambil obat, sementara di dalam ruangan terdapat beberapa petugas yang melayani.
(iws/dpra)