Mahasiswi Lombok Diancam-Diteror Penyebar VCS Viral

Mahasiswi Lombok Diancam-Diteror Penyebar VCS Viral

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 29 Okt 2022 14:31 WIB
ilustrasi
Ilustrasi (Foto: Dok.Detikcom)
Lombok Tengah -

Terduga pelaku penyebar potongan video call sex atau VCS mahasiswi Lombok Tengah inisial ES ternyata sempat mengancam korban. Tak hanya itu, terduga pelaku juga beberapa kali meneror korban agar bersedia kembali melakukan VCS dengannya.

Hal itu diungkap oleh Kusnadi Unying dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Masyarakat (Ampera) NTB yang kini mendampingi korban. Ia menjelaskan, ES menceritakan kejadian yang dialaminya kepada orang tuanya dan diteruskan ke kepala dusun, Babinsa, serta Babinkamtibmas Desa Sukarare, Kecamatan Jonggat.

"Waktu itu mereka kumpul di rumahnya ES minta agar pelaku minta maaf. Tapi pelaku malah ancam sebar video korban," kata Kusnadi, Sabtu (29/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kusnadi, pelaku dan korban sebelumnya tidak saling kenal. Keduanya melakukan video call lantaran pelaku mendapat nomor korban dari TikTok.

"Jadi pelaku ngaku dapat nomor ES dari Tiktok. Nah cowok ini ngefans katanya sama si korban ini," imbuh Kusnadi.

ADVERTISEMENT

Saat sedang video call, pelaku menawarkan bisnis sayur mayur dan mengiming-imingi keuntungan mencapi jutaan rupiah kepada ES. Bujuk rayu pelaku akhirnya membuat ES tergiur hingga rela beradegan syur alias buka-bukaan saat melakukan video call.

Adegan VCS itu rupanya direkam oleh terduga pelaku yakni seorang pria asal Desa Kabul, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, yang tinggal di Sumbawa, NTB. Potongan video call itulah yang kemudian disebarkan terduga pelaku di media sosial Facebook.

"Saking tertarik (bisnis sayur, red.) menjadi terlena. Merasa setengah sadar saat video call. Sampai permintaan cowo ini ke adegan buka-bukaan itu kan. Setalah teleponan itu baru sadar yang dilakukan itu salah dan pelaku sempat minta maaf ke ES," katanya.

Meski telah meminta maaf, ternyata pelaku kembali meneror ES. Sehari kemudian, pelaku kembali menelpon ES dan meminta melakukan VCS.

"Korban tidak mau lagi. Pelaku terus menerus menelepon incar atau teror ES untuk VCS," imbuh Kusnadi.

Terpisah, Kapolsek Jonggat Iptu Bambang Sutrisno menyebut kasus VCS mahasiswi Lombok yang viral itu sudah dilaporkan ke pihaknya."Keluarga korban sudah melaporkan ke Polres Lombok Tengah hari Selasa (25/10/2022) kemarin. Kami hanya koordinasi kemarin dengan kepala dusun dan keluarga korban. Detilnya bisa ke Polres ya," pungkas Bambang.




(iws/hsa)

Hide Ads