Sebanyak 18 orang meninggal dunia dalam insiden Kapal Cantika Express 77 di NTT. Dari total korban, satu jenazah belum teridentifikasi dan masih dalam proses pengumpulan data.
"17 orang teridentifikasi, satu korban belum, karena belum ada data ante mortem (data yang diperlukan untuk mengidentifikasi korban, biasanya didapat dari keluarga)," kata Kabidhumas Polda NTT, AKBP Aria Sandy, Kamis (27/10/2022).
Humas Basarnas NTT Petronela Amabi menerangkan, jenazah ke-18 ditemukan oleh Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda NTT dalam pencarian Selasa malam (25/10/2022). "Kemarin yang meninggal 17 orang, ada tambahan lagi satu, jadi 18 orang meninggal," terangnya, Rabu (26/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nela, saat ini jenazah korban tersebut telah dievakuasi dari Pelabuhan Naikliu ke rumah sakit di Kupang. "Untuk sementara baru kami data. Jadi belum mengetahui identitas jenazah terbaru. Saat ini, jenazah masih ada di rumah sakit," tutur Nela.
Basarnas dan tim gabungan telah mengevakuasi 349 penumpang Kapal Cantika Express 77, termasuk korban meninggal. Saat ini 299 korban selamat masih menjalani perawatan, sementara sisanya sudah dipulangkan.
Kepala Pelaksana BPBD NTT, Ambrosius Kodo menjelaskan, korban selamat yang masih menjalani perawatan di RSUD WZ Yohanes Kupang sebanyak 77 orang, RS Bhayangkara 50 orang, RS Leona 34 orang, dan RS SK Lerik 144 orang.
"Korban selamat masih ada yang dirawat di rumah sakit dan ada yang sudah dijemput keluarga," ujar Ambrosius Kodo, Rabu (26/10/2022). Basarnasbersama tim gabungan masih berusaha mendata korban terbaru insiden kapal terbakar di NTT.
Kapal Laik Laut
Kapal Cantika Express 77 terbakar di perairan Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (24/10/2022). KSOP Kupang memastikan kapal bermuatan 402 penumpang tersebut dalam kondisi laik laut, dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat kapal masih berlaku dan belum kedaluwarsa.
KSOP Kupang belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran kapal tersebut, karena masih dalam proses investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Tentu saja musibah ini di luar kontrol kami. Saat ini kami belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan kapal tersebut," ucap KSOP Kupang, Hendrik Kurnia.
(irb/gsp)