Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang, Hendrik Kurnia menjelaskan, kapal muatan 402 penumpang itu dalam kondisi laik laut. Hal tersebut dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat kapal yang masih berlaku dan belum kedaluwarsa.
"Maka dari itu kami memproses penerbitan SPT sesuai dengan SOP yang berlaku," jelasnya, Rabu (26/10/2022).
Hendrik mengungkapkan, kapal tujuan Kupang-Alor tersebut dinakhodai Kapten Edwin Pareda. Ia mengaku pihaknya juga telah melakukan pengawasan ketat terkait kelancaran dan keamanan penumpang sebelum pelayaran.
Menurutnya, kapal menjadi tanggung jawab sepenuhnya nakhoda setelah meninggalkan pelabuhan. KSOP Kupang sendiri mendapat informasi kebakaran kapal di tengah laut pada Senin (24/10/2022) sekitar pukul 12.00 Wita. Pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan SAR, TNI, Polri, kesehatan, perhubungan, relawan, dan instansi kecamatan untuk proses evakuasi.
"Langsung dikirimkan kapal SAR Antareja, Kapal Sireger, Express Bahari, Cantika 9E, dan RIB 10," papar Hendrik.
Terkait penyebab kecelakaan, KSOP Kupang belum bisa menyimpulkan karena masih dalam proses investigasi dan penyelidikan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Tentu saja musibah ini di luar kontrol kami. Saat ini kami belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan kapal tersebut," imbuhnya.
18 Orang Meninggal
Basarnas dan tim gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban kebakaran kapal ferry cepat Express Cantika 77, Rabu (26/10/2022). Sebanyak 349 penumpang kapal dievakuasi, termasuk 18 orang meninggal.
"Korban selamat masih ada yang dirawat di rumah sakit dan ada yang sudah dijemput keluarga," ujar Kepala Pelaksana BPBD NTT, Ambrosius Kodo, Rabu sore.
Ia mengungkapkan beberapa korban selamat masih menjalani perawatan di RSUD WZ Yohanes Kupang sebanyak 77 orang, RS Bhayangkara 50 orang, RS Leona 34 orang, dan RS SK Lerik 144 orang. Beberapa ada yang sudah pulang. Total korban yang dirawat 299 orang.
Sementara itu, Humas Basarnas NTT Petronela Amabi mengatakan, jenazah ke-18 ditemukan setelah pencarian yang dilakukan Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda NTT pada Selasa (25/10/2022) malam. "Kemarin yang meninggal 17 orang, tadi malam ada tambahan lagi satu, jadi 18 orang meninggal," katanya, Rabu (26/10/2022).
Sebanyak 17 korban meninggal sebelumnya telah teridentifikasi, sementara saat ini Basarnas masih berusaha mendata korban terbaru insiden kapal terbakar di NTT. Meski begitu, jenazah korban tersebut telah dievakuasi dari Pelabuhan Naikliu menuju rumah sakit di Kupang.
"Untuk sementara baru kami data. Jadi belum mengetahui identitas jenazah terbaru. Saat ini, jenazah masih ada di rumah sakit," kata Nela.
(irb/irb)