"Ini yang paling parah. Semua hilang, saya hidup dari nol lagi," tutur Anggraini, Senin (17/10/2022).
"Uang saya simpan di lemari Rp 12 juta ikut hanyut. Saya kan berjualan, lemari etalase juga hanyut karena material longsor," imbuhnya.
Anggraini mengatakan, hujan sudah mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 13.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita pada Minggu (, ). Akibatnya, sungai Ulah Lingkok meluap hingga menyapu bersih setengah rumahnya yang dibangun pasca gempa 2018 lalu.
"Air sungai meluap. Kemarin mertua cowok saya di rumah bersama suami. Dia bangun terus selamatkan motor. Jadi motor selamat barang-barang lain dibawa oleh material potongan pohon dan lumpur," kata Anggraini.
Sebelum musibah terjadi, Anggraini mengaku tidak mendengar suara gemuruh dari atas Bukit Malimbu. Air sungai tiba-tiba meluap begitu saja dan menyapu bersih sebagian rumahnya yang berlokasi tepat di tepi Sungai Ulah Lingkok.
"Itu juga pertamini saya hanyut kan. Bahkan batang pohon itu sampai sini. Ada batang pohon besar masuk ke rumah," imbuhnya.
Terpisah, Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto meminta kepada warga yang bermukim di Desa Malaka untuk waspada dengan curah hujan yang cukup tinggi dalam sepekan ke depan.
"Kita sudah koordinasi dengan BPBD NTB, menyiapkan tenda pengungsian dan buatkan posko. Kita minta warga beberapa hari ke depan terus waspada," kata Danny.
Danny tak menampik dari 10 unit rumah rusak karena material longsor itu merupakan rumah tahan gempa (RTG). "RTG bukan berarti tahan terhadap longsor dan banjir. Tapi mengurangi risiko yang kita inginkan adalah warga tetap waspada. Ini juga akan kita laporkan ke BNPB pusat," imbuh Danny.
Informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, jumlah korban terdampak longsor di empat dusun di Desa Malaka mencapai 353 KK atau 1.088 jiwa. Rinciannya di Dusun Malimbu sebanyak 153 KK atau 478 jiwa, Dusun Setangi 93 KK atau 281 jiwa, Dusun Nipah 105 KK atau 321 jiwa, dan Dusun Telaga Wareng 2 KK atau 8 jiwa.
Dampak lainnya adalah 7 titik jalur utama Senggigi terkikis longsor. Ada pula 9 rumah warga yang rusak dengan kategori sedang dan 1 unit rumah rusak berat akibat longsor tersebut.
(iws/hsa)