Kondisi Terkini Bayi Kembar 4 Milik Petani Jagung dari Desa Kaboro NTB

Kondisi Terkini Bayi Kembar 4 Milik Petani Jagung dari Desa Kaboro NTB

Tim detikBali - detikBali
Senin, 12 Sep 2022 08:41 WIB
Penanganan bayi kembar 4 di RSUD Provinsi NTB.
Penanganan bayi kembar 4 di RSUD Provinsi NTB. (Foto: Istimewa)
Mataram -

Bayi kembar empat yang orang tuanya merupakan petani jagung di Desa Kaboro, Kabupaten Bima, hingga kini masih dirawat di ruangan neonatal intensive care unit (NICU) Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB. Kondisi keempat bayi masih stabil. Meski begitu, bayi kembar empat buah hati pasangan Muhammad Umar (37) dan Siti Nursiah (35) itu dinyatakan sebagai bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR).

dr I Ketut Adi Wirawan, MSc., Sp.A (K) yang menangani persalinan bayi kembar empat di RSUD Provinsi NTB mengatakan, kondisi bayi selama empat hari terakhir masih stabil. Lantaran berat badan keempat bayi tersebut sangat rendah, maka perawatannya menjadi lebih ekstra.

"Jadi merawatnya harus lebih sabar dan fokus. Karena masih masa stabilisasi masalah napas dan stabilisasi sirkulasi atau sering disebut kardiorespirasi," kata dr. Adi kepada detikBali, Minggu (11/9/2022) petang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Ketut Adi menjelaskan, sebanyak 12 orang petugas medis masih terus berupaya memberikan nutrisi secara parenteral (melalui cairan infus) kepada keempat bayi. Demikian pula untuk sang ibu yang diberikan nutrisi agar menghasilkan ASI.

"Di hari keempat ini syukurnya ASI ibunya mulai ada," kata dia.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, dr Ketut Adi belum bisa memastikan waktu kepulangan keempat bayi milik Siti Nursiah tersebut. Menurutnya, pemulangan bisa dilakukan jika berat badan keempat bayi sudah berada di atas 1800 gram.

"Karena keempat bayi itu lahir dengan prematur. Jadi butuh waktu 1 bulan lebih. Karena BB nya masih di bawah 1.800 gram," kata dr. Adi.

"Tapi sepertinya, keempat bayi ini akan kita pulangkan kalau triplet di atas 2.000 gram atau 2 kilogram," pungkas dr. Adi.

Empat Bayi Kembar dari Keluarga Petani Jagung

Untuk diketahui, keempat bayi kembar yang lahir pada Rabu (7/9/2022) di RSUD Provinsi NTB ternyata berasal dari keluarga petani. Muhammad Umar (37), suami Siti Nursiah (35), orang tua bayi kembar empat berjenis kelamin laki-laki asal Desa Kaboro, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, Provinsi NTB, sehari-hari bekerja sebagai petani.

Sebelum kelahiran empat bayi kembar tersebut, pasangan ini sudah memiliki dua orang anak. Sehingga, kini pasangan Umar dan Siti telah memiliki enam orang anak.

Kepada detikBali, Umar menceritakan dirinya menghidupi keluarganya dari hasil bertani jagung. Dalam setahun, Umar mengaku menghabiskan modal Rp 15 juta untuk menanam benih jagung dan membeli pupuk untuk tanamannya di lahan seluas 1 hektare di Desa Kaboro.

"Biasanya panen sekali setahun. Itu pun kadang rugi, kadang untung, tergantung harga jagung," katanya di Mataram, Minggu (11/9/2022).

Selain menanam jagung, ia juga mencari nafkah dari menanam padi. Hal ini dilakukan Umar dan istrinya jika memiliki modal lebih.

"Musim hujan tanam padi. Biasa cari biaya anak-anak dari hasil pertanian. Hasilnya kan tergantung harga. Biasa dapat untung dua kali lipat," ucap Umar.

Ia menuturkan, anak pertamanya saat ini berada di Bima, sedangkan anak keduanya yang baru berusia 3,5 tahun ikut dengannya ke RSUD NTB, untuk menemaninya Nursiah yang masih proses pemulihan.

"Anak pertama itu masih diurus neneknya di Bima, karena dia masih sekolah kan. Jadi sudah saya minta untuk diurus neneknya agar tetap bisa sekolah. Ini sama dia (anak kedua). Dia juga senang punya adik empat kembar," ungkapnya.




(iws/iws)

Hide Ads