Perjuangan Siti Nursiah (35), melahirkan bayi kembar empat di RSUD NTB, Mataram, Rabu (7/9/2022). Perjalanan panjang harus dilalui Siti Nursiah dan suaminya, Muhammad Umar (37). Berikut cerita momen hamil hingga melahirkan.
Umar menceritakan proses kehamilan istrinya yang disebut sering lelah. Kondisi ini berbeda dengan ketika hamil anak pertama dan kedua.
"Memang istri mengeluh kalau setiap selesai aktivitas itu merasa sering capek, beda dengan hamil kedua itu. Yang ini (hamil ketiga, red.) sering capek, sering lelah," tutur Umar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan menurut Umar, Nursiah hanya mengalami capek ketika ngidam. "Pas ngidam cuma rasanya capek saja," paparnya.
Perjuangan Nursiah tak berhenti di situ. Saat menjelang proses melahirkan, ada peristiwa menegangkan yang terjadi.
Pasangan asal Desa Kaboro Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima tersebut, awalnya pergi ke RSUD Bima. Namun karena Nursiah hendak melahirkan kembar empat, Umar meminta dirujuk ke RSUD NTB Mataram.
"Awalnya tidak ada persiapan apa-apa. Saya minta rujukan bawa ke sini langsung (Mataram)," kata Umar.
Mereka harus menempuh perjalanan sepuluh jam untuk mencapai rumah sakit. Kekhawatiran sangat dirasakan Umar selama di jalan. Ia takut mereka terlambat sampai rumah sakit dan bisa membahayakan ibu dan bayinya.
"Awalnya tidak takut. Cuma takut terlambat di jalan, takut terlambat bawa ke sini karena jauh. Setelah tiba hari Selasa siang, Rabu langsung dioperasi. Alhamdulillah berjalan lancar," tuturnya.
Ia pun mengaku tak henti-henti bersyukur atas keselamatan istri dan empat bayi kembarnya. "Jadi lima laki-laki sekarang. Anak pertama kelas 3 SD, laki-laki, dan anak kedua baru berusia 3,5 tahun, perempuan," terang Umar.
Ibu dan bayi kembar empat berjenis kelamin laki-laki tersebut masih menjalani perawatan di RSUD NTB, Sabtu (10/9/2022). Si bayi masih dirawat di ruangan neonatal intensive care unit (NICU) rumah sakit tersebut.
"Kondisi empat bayi masih dalam pemulihan. Kondisinya baik dan masih dirawat di Ruang NICU RSUD Provinsi NTB," kata Humas RSUD Provinsi NTB, Sholihin, Sabtu (10/9/2022).
Selain menjaga bayi kembar empat tersebut, tim medis juga memantau kondisi ibu bayi. Saat ini kondisi sang ibu, sebut Sholihin, terpantau membaik.
"Ibu bayi juga harus tetap didampingi. Karena ibu bayi harus mendampingi bayinya," ungkapnya.
Terkait jadwal kepulangan, tim medis pimpinan dr. I Ketut Adi Wirawan belum bisa menentukan. "Itu belum berani kami menentukan kapan. Saat ini masih fokus pemberian ASI," kata Sholihin.
Sementara itu, penanggungjawab perawatan empat bayi kembar, dr. I Ketut Adi Wirawan, MSc., Sp.A (K) belum bisa dimintai keterangan soal perkembangan perawatan. Hingga Sabtu sore (10/9/2022), detikBali masih berupaya mengonfirmasinya.
Sebelumnya, bayi kembar empat lahir dengan selamat melalui operasi caesar di RSUD NTB Rabu (7/9/2022) sekitar pukul 08.30 Wita. Kelahiran bayi kembar empat ini merupakan yang pertama kali di RSUD NTB. itu mendapat atensi penuh dari
"Kelahiran ini dipersiapkan dengan matang, di mana sejak awal kedatangan, kondisi ibu dan janin terus dipantau pihak RS. Ini termasuk kasus yang unik, karena kehamilan bayi kembar empat ini terjadi melalui proses pembuahan normal, bukan pembuahan buatan atau melalui proses bayi tabung," kata Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. H.L. Herman Mahaputra, M.Kes., M.H.
Bayi kembar empat Nursiah dan Umar sudah diberi nama. Bayi pertama bernama Aljabar, kedua Almujahidin, ketiga Alzikru, dan Alzikri untuk bayi yang keempat.
"Nama-nama itu saya sudah siapkan setelah mengetahui keempatnya lahir dengan selamat kemarin," ucap Umar.
Simak Video "Video: Mensos Titip Pesan Buat Bendahara-Tata Usaha Sekolah Rakyat"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/irb)