Demo BBM Ricuh Lagi, Mahasiswa Dompu Jebol Pagar DPRD

Demo BBM Ricuh Lagi, Mahasiswa Dompu Jebol Pagar DPRD

Faruk Nickyrawi - detikBali
Rabu, 07 Sep 2022 15:41 WIB
Suasana Mahasiswa Dompu menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di depan kantor DPRD Dompu.
Foto: Suasana Mahasiswa Dompu menggelar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di depan kantor DPRD Dompu Rabu (7/9/2022). (Faruk Nickyrawi/detikBali)
Dompu -

Mahasiswa di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM pada Rabu (7/9/2022). Kali ini, aksi unjuk rasa diwarnai dengan membakar ban bekas, keranda mayat hingga pagar utama DPRD dijebol dan dibuang ke jalan raya.

Mahasiswa yang tergabung dalam HMI MPO, GMNI dan IMM serta KPR dengan menamakan diri Dompu menolak kenaikan harga BBM tersebut menggempur kantor DPRD untuk menemui 30 anggota dewan. Merekapun melakukan orasi secara bergantian di atas mobil sound system.

"Kami tidak mau ketemu dengan perwakilan, kami mau ketemu dengan 30 anggota DPRD. Karena selama ini DPRD diam diri dan hanya duduk enak dibalik kesengsaraan rakyat. Kami sampaikan mosi tidak percaya terhadap DPRD," kata salah seorang mahasiswa dalam orasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Setelah beberapa saat melakukan orasi, mahasiswa kemudian menggempur kantor DPRD dengan merusak pintu gerbang utama karena telah lama menunggu kehadiran anggota dewan.

"Angkat dan robohkan itu (gerbang) nya. Pindahkan ke jalan raya, kita blokir jalan," teriak ketua GMNI Dompu Haedir di atas mobil pengeras suara.

Mahasiswa yang beringas kemudian meneriakkan sambil mengolok-olok anggota dewan yang enggan menemui mereka. Setelah beberapa saat menunggu mahasiswa kemudian ditemui oleh ketua DPRD Dompu Andi Bahtiar dan seluruh anggotanya.

Di hadapan mahasiswa, Andi Bahtiar mengaku dirinya bersama 29 orang anggota dewan bersepakat dengan mahasiswa memenuhi tuntutan massa aksi yakni ikut menolak kebijakan presiden yang menaikkan harga BBM.

"Menolak kenaikan harga BBM sudah kami penuhi dengan mengirim surat yang diminta oleh teman-teman mahasiswa yang ditujukan langsung kepada Presiden Joko Widodo," tegas Andi Bachtiar.

Usai mendapatkan pernyataan ketua DPRD, mahasiswa yang melakukan aksi dengan mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Dompu itu kemudian membubarkan diri secara tertib.




(hsa/hsa)

Hide Ads