Perjuangan Restu Fadyla Mencari Sekolah
Restu Fadyla (16) merupakan seorang pelajar berprestasi selama masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Ia menjadi salah satu calon siswa yang ditolak masuk SMA Negeri 1 Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia kecewa lantaran tidak lolos PPDB 2022, baik melalui jalur zonasi, prestasi, maupun jalur afirmasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alumni SMP Negeri 1 Dompu itu sempat melakukan klarifikasi dan meminta alasan mengapa dirinya tidak diterima di SMAN 1 Dompu.
"Selasa kemarin ke sekolah untuk bertanya kenapa tidak lolos, tapi panitia jawab tidak melakukan verifikasi bahan usai mendaftar secara online. Mereka bilang telah menghubungi nomor handphone saya, tapi dibilang tidak aktif. Padahal nomor ini yang saya pakai setiap hari," kata Fadyla pada detikBali, Rabu (13/7/2022).
Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Dompu, Dewi Kurniasih membenarkan bahwa Fadyla pernah mendaftar PPDB secara online dengan sekolah tujuan SMAN 1 Dompu. Menurut Dewi, Fadyla ditolak lantaran berkas yang diunggah dalam aplikasi tidak memenuhi syarat sehingga secara otomatis digugurkan oleh sistim aplikasi.
Perjuangan Fadyla untuk bisa bersekolah di SMAN 1 Dompu tak berhenti sampai di sana. Rupanya dia sempat mencoba mendaftar jalur afirmasi atau pra sejahtera dengan menyertakan keterangan tidak mampu. Mirisnya, ia kembali ditolak karena menggunakan handphone merk iPhone.
"Anak ini juga secara penggunaan materi seperti handphone yang digunakan. Jadi anak ini menggunakan iPhone," ungkap Dewi.
Dewi menyebut, pihak sekolah hanya sebagai penyelenggara dalam PPDB 2022. Selebihnya, lolos tidaknya pelamar ditentukan oleh Dinas Dikbud NTB.
"Yang menentukan lolos atau tidaknya itu adalah sistem aplikasi yang diatur oleh Dinas Dikbud NTB. Jadi kami sebagai penyelenggara saja untuk memverifikasi secara manual dokumennya," tambahannya.
Simak Video "Duh... SDN di Kulon Progo Nggak Dapat Murid Baru di PPDB Tahun Ini"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)