SMAN 1 Dompu Ungkap Alasan Fadyla Tak Lolos Jalur Zonasi

SMAN 1 Dompu Ungkap Alasan Fadyla Tak Lolos Jalur Zonasi

Faruk Nickyrawi - detikBali
Kamis, 14 Jul 2022 14:39 WIB
SMA Negeri 1 Dompu.
SMA Negeri 1 Dompu. Foto: Faruk Nickyrawi
Dompu -

SMA Negeri 1 Dompu mengungkap alasan menolak Restu Fadyla (16) sebagai peserta didik baru PPDB 2022, meski berprestasi dan masuk zonasi.

Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Dompu, Dewi Kurniasih membenarkan Fadyla mendaftar PPDB 2022 secara online untuk masuk SMAN 1 Dompu. Namun Fadyla ditolak karena berkas yang diunggah tidak memenuhi syarat, sehingga secara otomatis digugurkan oleh sistem aplikasi.

"Anak ini secara dokumen dia meng-upload semua dokumen foto copy yang dilegalisir, padahal di aplikasi itu harus dokumen asli yang di-scan PDF. Jadi sistem bisa membaca mana yang asli dan tidak," jelas Dewi pada detikBali, Kamis (14/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang menentukan lolos atau tidaknya adalah sistem aplikasi yang diatur Dinas Dikbud NTB. Jadi kami sebagai penyelenggara saja, untuk memverifikasi secara manual dokumennya," tambahnya.

Dikatakan, pada batas waktu penetapan kelolosan hari ketiga, panitia PPDB SMAN 1 Dompu pernah menghubungi Fadyla melalui nomor telepon yang dicantumkan. Akan tetapi, upaya komunikasi tersebut tidak direspons oleh Fadyla.

"Kami mencoba menghubungi tapi tidak diangkat, itu berdasarkan klarifikasi dari tim operator sekolah. Sebenarnya urusan menghubungi itu bukan urusan kami, tetapi kami lakukan karena sisi kemanusiaan. Karena keputusan itu sistem yang menyeleksi, kami sudah berusaha menghubungi tapi anak ini tidak mengangkat telepon," tutur Dewi.

Dewi menyebutkan, selain Fadyla, banyak calon siswa SMAN 1 Dompu yang tidak lolos pada berbagai jalur pendaftaran. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan dalam mengunggah berkas dokumen.

"Banyak juga yang tidak lolos walaupun dalam zonasi inti SMAN 1 Dompu, penyebabnya tadi, kesalahan upload dokumen dan tarik titik koordinat rumah dari sekolah," ujarnya.

Karena tidak lolos, pihak SMAN 1 Dompu telah menyarankan Fadyla mendaftar pada sekolah lain yang tempat tinggalnya masuk dalam jalur zonasi. Saran ini, sebut Dewi, sudah diterima orangtua dan kakak Fadyla.

"Sebenarnya orangtua dan kakak dari calon siswa itu sudah datang ke sekolah dan sudah kami berikan klarifikasi kenapa tidak bisa lolos. Kami mengarahkan untuk mendaftar ke sekolah lain, dan pada saat itu mereka menerima," ucapnya.

Tak Lolos Jalur Afirmasi

Selain tak lolos jalur zonasi dan prestasi, Fadyla juga gagal masuk SMAN 1 Dompu lewat jalur afirmasi atau pra sejahtera dengan menyertakan keterangan tidak mampu. Dewi mengatakan, siswi tersebut dinyatakan tidak lolos karena saat survei ditemukan materi yang digunakan tidak sesuai syarat.

Dituturkan Dewi, Fadyla diketahui menggunakan iPhone, perhiasan, dan penghasilan orangtua di atas rata-rata yakni Rp 2 juta per bulan. Di mana semua itu tidak memenuhi persyaratan jalur afirmasi.

"Anak ini secara penggunaan materi, seperti handphone yang digunakan iPhone," ungkap Dewi.

"Dengan begitu dibuat keputusan bahwa anak ini tidak layak masuk jalur afirmasi dan keputusan itu semua provinsi yang memberikan urutan terhadap semua calon peserta didik yang mendaftar di jalur afirmasi," ujarnya.

Selain Fadyla, terdapat 200 lebih calon siswa yang mendaftar jalur afirmasi di SMAN 1 Dompu. Namun hanya diterima sebanyak 34 orang dari setiap area zona yang masuk dalam zonasi SMAN 1 Dompu.




(irb/irb)

Hide Ads