Kronologi Bocah di Bima Dijambak-Mata Diolesi Cabai Ibu Temannya

Kronologi Bocah di Bima Dijambak-Mata Diolesi Cabai Ibu Temannya

Faruk Nickyrawi - detikBali
Selasa, 31 Mei 2022 12:21 WIB
Korban kekerasan anak di Bima, NTB, yang wajahnya diolesi cabai ulek oleh IRT.
Korban kekerasan anak di Bima, NTB, yang wajahnya diolesi cabai ulek oleh IRT. Foto: Facebook Siska Asyifa
Bima -

Postingan tentang kejadian penganiayaan yang menimpa bocah 11 tahun di Kota Bima, NTB, viral dan menarik perhatian banyak orang. Kisah korban penganiayaan ini, memantik simpati netizen hingga memberikan bantuan uang.

Diketahui, bocah 11 tahun di Bima, dianiaya oleh ibu temannya. Seorang ibu rumah tangga memaki, menjambak, dan mengolesi wajah korban dengan cabai tumbuk. Penganiayaan ini terjadi karena korban dan anak pelaku sempat adu mulut.

Kasatreskrim Polres Bima Kota, Iptu M Rayendra, Selasa (31/5), mengungkapkan kronologi penganiayaan bocah di Bima. Perisitiwa bermula ketika korban hendak menonton latihan tari yang tak jauh dari rumahnya. Korban lalu bertemu dengan anak terduga pelaku dan saling mengejek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ejekan itu berujung pengaduan kepada pelaku. Tidak terima anaknya diejek, pelaku kemudian mendatangi korban.

"Korban cekcok mulut dengan temannya, saat kejadian anak terlapor mengatakan akan mengadu kepada orangtuanya. Setelah pergi, 15 menit kemudian datang terlapor dengan membawa bungkusan plastik berisi cabai," tutur Rayendra.

Setelah bertemu korban, pelaku langsung menjambak rambutnya sambil mengoleskan cabai tumbuk ke wajah bocah malang itu. Korban pun menangis karena kesakitan.

"Terlapor menjambak rambut korban, lalu terlapor mengolesi mulut korban menggunakan cabai ke bagian muka. Terlapor menempelkan kepala korban ke tembok, kemudian mengoleskan lagi cabai ke wajah korban sambil memaki-maki, hingga korban menangis dan tidak bisa membuka mata kepedesan," jelasnya.

Kini, kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Bima Kota. Pelaku terancam pasal tentang perlindungan anak.

Banjir Donasi

Netizen tak hanya memberikan dukungan moril kepada bocah korban penganiayaan di Bima, tetapi juga mengirimkan donasi berupa uang tunai. Hingga kini, donasi tersebut terkumpul sebanyak Rp8,1 juta.

Hal tersebut disampaikan Siska Arsyifa pada detikBali, Selasa (31/5). Siska merupakan keluarga korban dan orang pertama yang memposting kisah bocah 11 tahun tersebut, hingga viral di media sosial.

Siska menjelaskan, saat memposting kejadian yang menimpa keponakannya, dia tidak berharap orang-orang mengirimkan donasi. Akan tetapi, orang-orang justru menghubunginya untuk meminta nomor rekening.

"Sampai hari ini sudah Rp8.140.000 yang terkumpul," kata Siska, saat dihubungi detikBali.

Siska mengaku jumlah donasi yang terkumpul itu merupakan kiriman dari orang-orang dermawan melalui rekeningnya. Selain itu, ada juga pihak lain yang membuka donasi untuk korban.

"Ada yang lain juga open donasi. Iya, ini cuma dari saya saja," jelasnya.

detikBali sempat menanyakan soal kabar korban merupakan anak yatim. Siska menjelaskan bahwa keponakannya bukan anak yatim. Tetapi sudah ditinggal ibunya sejak kedua orangtuanya bercerai.

"Dia bukan anak yatim, tapi ibunya sudah cerai dan ninggalin mereka sejak kecil," ujarnya.




(irb/irb)

Hide Ads