Miris! Bocah 11 Tahun di Bima Disiksa Matanya Diolesi Cabai

Miris! Bocah 11 Tahun di Bima Disiksa Matanya Diolesi Cabai

Faruk Nickyrawi - detikBali
Selasa, 31 Mei 2022 07:27 WIB
Korban kekerasan anak di Bima, NTB, yang wajahnya diolesi cabai ulek oleh IRT.
Korban kekerasan anak di Bima, NTB, yang wajahnya diolesi cabai ulek oleh IRT. Foto: Facebook Siska Asyifa
Bima -

Sebuah postingan di media sosial Facebook mendadak viral di kalangan pengguna Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat. Postingan itu mengabarkan tentang nasib miris yang dialami seorang bocah laki-laki berumur 11 tahun.

Postingan tersebut langsung viral setelah diunggah oleh akun Facebook bernama Siska Asyifa. Unggahan tersebut sudah 2.683 kali dibagikan, dengan 1.176 komentar dan 1.678 disukai.

Dalam postingan itu, akun Siska Asyifa menjelaskan, korban merupakan anak tukang penarik benhur di Kota Bima. Ia mendapatkan kekerasan dari seorang ibu rumah tangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalembo ade anaeee Ade mori kasipahu kaimu di sebernee kaipu dou (yang sabar nak, di tengah hidup tanpa ibu, diperlukan semena-mena oleh orang)," tulis Siska Asyifa dalam postingannya.

"Hidup dengan seorang ayah pembawa benhur yang membesarkan anak-anak seorang diri," sambung Siska.

ADVERTISEMENT

Siska menjelaskan, tindak kekerasan yang dialami korban bermula ketika korban dan salah seorang anak yang diketahui merupakan anak terduga pelaku terlibat cekcok mulut. Anak tersebut lalu melaporkan percekcokan itu kepada terduga pelaku.

Pelaku yang tak terima, kemudian dengan sengaja mengulek cabai dan langsung mengoleskannya kepada wajah dan mata korban. Mendapat perlakuan itu, korban yang saat itu tak mampu melawan.

Ia hanya bisa merasakan kesakitan pada bagian wajah, terutama pada kedua matanya. Mata korban terus-terusan mengeluarkan air akibat rasa perih yang dialaminya.

"Hanya karna masalah sama toina sampe di ruju kaipu ina lengana kani saha isi madana (hanya karena masalah sesama anak kecil sampai diolesi cabaidi matanya oleh ibu temannya," jelas Siska.

Siska yang berhasil dihubungi detikBali pada Senin (30/5) malam, mengatakan bahwa korban merupakan keluarga dekatnya. Ia mengaku bahwa postingannya itu merupakan kejadian nyata yang diceritakan korban dan beberapa saksi di lokasi kejadian.

"Iya, keluarga dekat saya. Yang saya katakan itu berdasarkan pengakuan korban dan saksi," kata Siska pada detikBali.

Kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur ini tengah ditangani pihak Polres Bima Kota, setelah dilaporkan oleh ayah korban, Jainudin.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads