Anggota DPRD Provinsi NTB, Akhdiansyah meminta pemerintah provinsi untuk melakukan deteksi wilayah yang diserang virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Langkah tersebut harus dilakukan, mengingat lebih dari sebulan ke depan akan ada perayaan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban.
"Kami minta Pemprov NTB harus turun tangan segera mengatasi kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak," tuturnya pada detikBali, Sabtu (21/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhdiansyah menjelaskan, deteksi dilakukan dengan memberi tanda agar para peternak yang hewannya tidak terkena virus atau penyakit tidak merugi. Mengingat menjelang hari raya banyak yang akan membeli hewan untuk kurban.
"Ini agar peternak tidak merugi. Utamanya, umat Islam yang akan melaksanakan Hari Raya Idul Adha atau yang lazim dikenal dengan Idul Kurban merasa aman dan enggak waswas," tegasnya.
Lebih jauh anggota Komisi II DPRD NTB itu menjelaskan, cheklist lapangan dengan melakukan lokalisasi penyebaran virus penyakit PMK agar tidak bertambah luas ke wilayah lain. Hal ini adalah upaya mengantisipasi potensi kerugian peternak yang lebih luas.
"Intinya, jangan sampai hewan ternak sehat yang tidak terkena PMK tidak bisa dijual, karena Idul Adha adalah bulannya peternak itu bahagia, lantaran meraup untung setelah bertahun-tahun mereka menggembalakan hewan ternaknya," ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan mendeteksi wilayah dapat menentukan kebijakan pergerakan hewan ternak menjelang Idul Adha. Selain itu, tindakan penguncian wilayah terpapar wabah PMK guna membatasi pergerakan hewan juga harus dilakukan, salah satunya, di sebagian wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
"Bila perlu setelah dilakukan pendataan, maka kegiatan vaksinasi gratis untuk membatasi penyebaran penyakit dan gunakan vaksin buatan dalam negeri harus dilakukan secepatnya," ucapnya.
(irb/irb)