Polisi Jaga Ketat 6 Vihara saat Perayaan Waisak di Mataram

Polisi Jaga Ketat 6 Vihara saat Perayaan Waisak di Mataram

Ahmad Viqi - detikBali
Minggu, 15 Mei 2022 21:27 WIB
Pengamanan lokasi ibadah Ummat Budha di Kota Mataram diperketat menjelang Perayaan Waisak 2022 besok.
Pengamanan lokasi ibadah Ummat Budha di Kota Mataram diperketat menjelang Perayaan Waisak 2022 besok. (Foto : IST)
Mataram -

Enam vihara di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat penjagaan ketat dari pihak kepolisian saat perayaan Waisak, Senin (16/5/2022) besok

Penjagaan ketat dari personel Polres Mataram itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya gangguan Kamtibmas usai insiden pembakaran rumah warga di Desa Mareje, Selasa (3/6/2022) kemarin.

"Untuk di wilayah Kecamatan Sandubaya ada 5 Vihara dan 1 rumah ibadah ummat Budha yang dijaga ketat," kata Kapolsek Cakranegara Kompol Moh Nasrullah, Minggu malam (15/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari enam lokasi ibadah kata Nasrullah ada 98 personel Polresta dan Polsek diterjunkan mengamankan perayaan Hari Raya Waisak.

Wilayah pertama kata Nasrullah, yakni Vihara Avalokitesvara Lingkungan Gerung Butun Indah Kel Bertais Kecamatan Sandubaya Kota Mataram berjumlah 100 orang jemaah.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk lokasi kedua di Vihara Kong Tee BTN Sweta Lingkungan Gerung Butun Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya dilaksanakan dari 06.30 WITA dan pukul 16.00 WITA dengan jumlah jemaah 5 orang jemaah.

Sedangkan untuk Vihara Sanatha Dharma Maitreya Lingkungan Geria Mendara Kelurahan Cakra Barat perayaan Waisak dimulai pukul 18.30 WITA hingga 20.00 WITA dengan jumlah jemaah sekitar 50 orang.

"Untuk Vihara Dharma Susena dan Vihara Vimalakirti di Lingkungan Abian Tubuh Utara Kelurahan Cakra Selatan Baru masing-masing diikuti sekitar 15 orang. Ada juga jemaah yang ikut ibadah secara virtual di rumah masing-masing," kata Nasrullah.

Khusus lokasi ibadah di Wisma Sangha Theravada Indonesia Kelurahan Cakra Timur Kecamatan Cakranegara akan diikuti oleh sekitar 50 orang dipimpin Romo Sudiarto.

Masing-masing lokasi ini kata Nasrullah, pengamanan perayaan hari raya Waisak sengaja diperketat dari tahun sebelumnya untuk mengantisipasi efek dari penyerangan yang dilakukan di Desa Mareje.

"Kami memang sudah antisipasi dari awal. Tapi Alhamdulillah kan sudah ada kesepakatan damai di Mareje," katanya.

Dia pun mengaku bahwa pengamanan yang dilakukan tidak lain bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan rangkaian ibadah ummat Budha pada perayaan hari Raya Waisak 2566 Buddhist Era tahun 2022.




(dpra/dpra)

Hide Ads