Rumah Warga Mareja Lombok Barat Dibakar, Polisi Upayakan Damai

Rumah Warga Mareja Lombok Barat Dibakar, Polisi Upayakan Damai

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 04 Mei 2022 08:54 WIB
Pembakaran rumah warga di Desa Mareja Lombok Barat, Selasa (3/5/2022).
pembakaran rumah warga di Desa Mareja Lombok Barat, Selasa (3/5/2022). Foto: istimewa
Lombok Barat -

Pawai malam takbiran yang berlangsung pada Minggu malam (1/5/2022) berujung petaka di Dusun Ganjar Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Akibat kesalahpahaman, terjadi pembakaran satu rumah warga.

Informasi yang berhasil dihimpun detikBali, awal mula aksi pembakaran rumah warga terjadi pada Selasa (3/5/2022) malam sekitar pukul 20:00 WITA bermula dari kesalahpahaman antar dua warga sejak Minggu malam 1 Mei 2021 sekitar pukul 22.30 WITA, pada saat pawai malam takbiran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu beberapa pemuda Dusun Bangket Lauk dengan warga Dusun Pelan di Desa Mareja terjadi kesalahpahaman karena suara petasan.

Kesalahpahaman tersebut terjadi berawal dari pawai malam takbiran saat start di depan kantor Desa Mareje menuju finish Masjid Al Mujahiddin Dusun Pelan Desa Mareja.

ADVERTISEMENT

Namun sebelum sampai di titik finish beberapa pemuda dari Dusun Bangket Lauk meledakan petasan di depan kandang sapi milik korban Amak Rahim alias Amak Runa (korban).

"Dengan adanya suara tersebut korban keluar untuk menegur. Diduga korban dipukul usai menegur," kata sumber, Selasa malam (3/5/2022).

Terkait dengan persoalan tersebut, korban merasa keberatan dan meminta adanya tindak lanjut aparat penegak hukum.

Informasi yang diperoleh bahwa hari ini korban yang didampingi Romo Nasib berencana melaporkan secara resmi kejadian tersebut ke pihak kepolisian dengan tujuan agar dapat diproses mengingat toleransi antar umat beragama di Desa Mareje.

Wakapolres Lombok Barat Kompol Taufik dengan perwakilan tokoh umat Budha yang bertempat di Dusun Ganjar dan Dusun Bangket Dalam, Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat bersama Kepala Desa Mareje H. Muksin Salim dan beberapa tokoh agama melakukan mediasi.

"Kita minta diselesaikan untuk mencari jalan keluar terbaik secepatnya untuk meminimalisir kejadian lainnya," kata Taufik melalui keterangan tertulis.

Pihak Kepolisian pun telah memanggil dan memproses pengaduan. Kedua Belah pihak diminta untuk tenang dan dingin untuk pemahaman bersama.

"Saya bersama Kasat Reskrim Polres Lobar bahwa dengan mengambil jalan damai dapat menggugurkan laporan/pengaduan," kata Taufik.
Taufik mengajak kedua warga untuk menjaga kondusifitas Desa Mareje demi kedamaian antar umat beragama.

"Harapan saya dengan kedatangan seluruh jajaran dapat meredam isu yang beredar dan kedepan tidak adanya permasalahan yang sama terjadi," pungkas Taufik.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads