.webp)
Perayaan malam takbiran untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 hijriah, pemerintah Kota Mataram bersama jajaran kepolisian resort kota Mataram membolehkan masyarakat melakukan pawai takbiran.
Namun demikian, pawai malam takbiran hanya dibolehkan di dalam jalan lingkungan. Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Resort Kota Mataram Kombespol Heri Wahyudi usai rapat koordinasi bersama jajaran pemerintah Kota Mataram, Selasa (26/4/2022).
Menurut Heri, pawai malam takbiran tahun ini tidak boleh dilakukan secara terpusat. Hanya saja, masyarakat boleh melakukan pawai takbiran dengan berkeliling di jalan lingkungan masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam takbiran tidak dilaksanakan secara terpusat. Masing-masing dilakukan dengan pembatasan-pembatasan," kata Heri.
Selain tidak boleh melakukan pawai takbiran di jalan umum seperti sebelum pandemi COVID-19, semua masyarakat yang ingin melakukan pawai takbiran diwajibkan melapor ke kepala lingkungan.
"Ya wajib lapor. Agar kepala lingkungan tahu, babinkamtibmas, babinsa dan juga Camat dan Polsek dan Danramil setempat harus tahu," ujar Heri.
Selama pawai takbiran dilaksanakan nanti, pihak kepolisian juga melarang keras warga masyarakat menggunakan jalur umum atau jalan raya di Kota Mataram.
"Jadi tetap di lingkungan masing-masing. Kita upayakan takbiran dilakukan di masjid-masjid," kata Heri.
Selain itu, perayaan malam takbiran juga tidak boleh dilakukan secara bersinggungan. Maksud dari perihal itu kata Heri ialah kegiatan pawai tidak bersinggungan dengan lingkungan lainnya.
"Jadi hanya di dalam lingkungan masing-masing saja," katanya.
Heri juga meminta kepada seluruh warga Mataram untuk tidak melaksanakan malam takbiran diwarnai dengan perang petasan.
Pihaknya akan melakukan pengawasan untuk menyisir adanya indikasi perang petasan pada malam Idul Fitri 1443 nanti.
(kws/kws)
