Beragam Stigma Buruk Daging Kambing, Ini Faktanya!

Beragam Stigma Buruk Daging Kambing, Ini Faktanya!

Rusmasiela Mewipiana Presilla - detikBali
Sabtu, 14 Sep 2024 00:30 WIB
Daging kambing untuk anak
Foto: Ilustrasi daging kambing. (Getty Images/iStockphoto/slowmotiongli)
Bali -

Stigma buruk tentang daging kambing di masyarakat muncul dari beberapa pandangan dan kepercayaan yang kurang tepat. Berikut adalah beberapa stigma yang sering kali muncul dan penjelasan yang menyertainya.

Meningkatkan Tekanan Darah

Stigma: Banyak orang percaya mengonsumsi daging kambing dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan.

Penjelasan: Sebuah laporan ilmiah pada 2014 yang diterbitkan di Asian-Australasian Journal of Animal Sciences oleh Sunagawa dkk menunjukkan daging kambing tidak memicu hipertensi. Dalam eksperimen selama 14 minggu, tekanan darah mencit yang diberi makan daging kambing dengan kadar garam 0,3% hampir sama dengan kelompok kontrol yang diberi makan daging ayam. Namun, cara memasaknya, seperti menggunakan banyak garam atau bahan berlemak tinggi, bisa berpengaruh terhadap tekanan darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bau yang Tidak Sedap

Stigma: daging kambing memiliki bau prengus (bau khas) yang tidak sedap.

Penjelasan: Bau khas daging kambing dapat diatasi dengan memasaknya menggunakan rempah-rempah dan teknik pengolahan yang tepat. Memilih daging segar juga membantu mengurangi bau yang tidak sedap.

ADVERTISEMENT

Sulit Dicerna

Stigma: Daging kambing sulit dicerna dan dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Penjelasan: Setiap daging merah memiliki waktu pencernaan yang lebih lama dibandingkan sayuran atau biji-bijian. Namun, daging kambing tidak lebih sulit dicerna daripada daging merah lainnya jika dikonsumsi dalam jumlah wajar dan dimasak dengan baik.

Memicu Kolesterol Tinggi

Stigma: Daging kambing dianggap dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Penjelasan: Daging kambing sebenarnya memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi atau babi. Mengonsumsi dalam jumlah yang wajar dan memilih potongan daging yang lebih ramping dapat membantu menjaga kadar kolesterol.

Penyebab Penyakit Gout (Asam Urat)

Stigma: Daging kambing dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit gout.

Penjelasan: Meskipun daging kambing mengandung purin yang dapat mempengaruhi kadar asam urat, sama halnya dengan daging merah lainnya, risiko tersebut dapat diminimalisir dengan mengonsumsi dalam jumlah yang moderat dan seimbang dengan pola makan yang sehat.

Sumber Lemak yang Tidak Sehat

Stigma: Daging kambing dianggap sebagai sumber lemak yang tidak sehat.

Penjelasan: Kandungan lemak dalam daging kambing lebih rendah dibandingkan dengan daging merah lainnya. Memilih metode memasak yang sehat, seperti memanggang atau merebus, dapat membantu menjaga manfaat nutrisi daging tanpa menambah lemak berlebih.

Mengatasi stigma-stigma ini memerlukan penyebaran informasi yang akurat mengenai nilai gizi dan cara pengolahan daging kambing yang tepat. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat menikmati manfaat daging kambing tanpa khawatir terhadap stigma yang tidak berdasar.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads