Sejumlah pembeli hilir mudik mengunjungi kios Aneka Bubur Hajah Rizky. Mereka berburu beragam bubur pada Selasa (2/4/2024) sore.
Penjual beragam bubur itu adalah Devi Setyaningtyas. Perempuan berusia 32 tahun itu merintis usahanya sejak sembilan tahun lalu.
Devi ketiban untung saat bulan puasa karena selama saum ia bisa menjual 400 porsi beragam bubur di Pasar Senggol Kodam, Pemogan, Denpasar. "Per hari (omzet) bisa sampai Rp 8-9 juta," tuturnya, Selasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Devi menjual beragam bubur antara lain bubur sumsum pandan, sumsum putih, sumsum cendil, putri mandi, ketan merah, bubur mutiara, ketan hitam khas Lombok, dan kacang hijau. Tak hanya itu, ia menjual kolak campur.
Harga panganan itu Rp 10 ribu per bungkusnya. detikBali mencoba bubur sumsum. Rasa manis gula arennya kuat, tapi tidak membuat serak tenggorokan. Rasa manis yang pas itu dipadu dengan kentalnya santan.
Devi mengeklaim rasa dari bubur buatannya masih konsisten sejak sembilan tahun lalu. Ia menggunakan gula putih, aren, dan santan kental untuk menjaga rasa beragam buburnya tersebut.
"Kami konsisten dari segi rasa dan santan kami lebih kental," tutur perempuan asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu.
Adapun kios bernama Hajah Rizky ada ceritanya sendiri. Rizky merupakan anak Devi, sedangkan yang sudah menjadi hajah adalah Devi sendiri. Dia berharap nama anaknya itu bisa mengundang rezeki bagi usahanya tersebut.
Salah satu pelanggan Devi adalah Agus. Pria berusia 41 tahun itu menjadi pelanggan bubur sumsum sejak Devi masih berjualan keliling.
"Dari mbaknya (Devi) keliling dan pakai meja kecil," ucap Agus. Dia sangat suka bubur candil buatan Devi.
(gsp/iws)