Hari Raya Natal menjadi hari yang spesial bagi umat Nasrani yang merayakan di seluruh dunia. Natal tak hanya untuk merayakan kegembiraan dan kasih sayang saja, melainkan juga momen di mana meja makan menjadi panggung untuk sajian-sajian lezat dari berbagai penjuru dunia.
Setiap negara memiliki tradisi kuliner unik yang menandai perayaan Natal mereka. Dari hidangan manis Italia hingga hidangan gurih Jerman, dan dari makanan berat Amerika Serikat hingga camilan ringan Inggris. Setiap hidangan mencerminkan budaya, sejarah, dan kehangatan khas dari tempatnya berasal.
Simak deretan hidangan khas Natal di berbagai negara berikut ini, rangkuman detikBali dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanan Khas Natal di Berbagai Belahan Dunia
1. Klappertart: Indonesia
![]() |
Klappertart adalah kue tradisional khas Manado yang menjadi salah satu hidangan wajib ketika merayakan hari-hari besar, seperti Natal. Makanan khas ini terbuat dari bahan dasar kelapa, tepung terigu, susu, telur, dan aroma kayu manis. Di dalamnya ada irisan daging kelapa dan di atasnya bertabur kismis sebagai pemanis.
2. Stollen: Jerman
![]() |
Stolen atau Christollen adalah kue yang menjadi sajian khas Natal di Jerman. Terbuat dari adonan ragi dengan rasa manis dan biasanya dicampur dengan isian buah kering, kacang, marzipan, serta taburan gula halus manis.
3. Kalkun Panggang: Amerika Serikat
![]() |
Kalkun panggang adalah salah satu hidangan wajib ketika hari Natal di Amerika Serikat. Kalkun dimasak dengan berbagai macam rempah-rempah, diisi dengan berbagai sayuran, jamur, bawang Bombay, saus, dan lainnya sebagai pelengkap. Sajian kalkun tersebut merupakan tradisi yang berawal pada hari Thanksgiving.
4. Fried Chicken: Jepang
![]() |
Di Jepang, KFC merupakan hidangan Natal yang sangat populer. Merayakan Natal di Jepang serupa halnya dengan pergi untuk memesan makanan cepat saji dan disantap bersama anggota keluarga. Tradisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1974.
Dilansir dari detikfood, tradisi makan ayam goreng KFC saat Natal di Jepang bermula dari perusahaan KFC yang mengeluarkan promo untuk liburan akhir tahun. Promo ini terinspirasi dari tradisi natal negara Barat yang menghidangkan kalkun. Sulitnya mencari kalkun di Jepang membuat pemeluk agama Kristennya membeli ayam goreng KFC untuk disantap saat natal.
5. Bebek atau Angsa Panggang: Denmark
![]() |
Sajian utama saat perayaan Natal di Jerman yaitu hidangan bebek atau angsa panggang. Selain itu, disajikan juga babi panggang beserta kentang rebus dan kol merah. Untuk hidangan penutupnya yaitu risalamande yang disajikan dengan whipped cream, saus beri, vanilla, dan kacang almond.
6. Panettone: Italia
![]() |
Panettone adalah hidangan khas Natal dari Italia berupa roti manis berisi buah kering dan kulit jeruk. Masyarakat Italia menyajikan makanan ini sejak minggu pertama Desember hingga Januari. Panettone cocok untuk dimakan baik untuk sarapan maupun malam hari.
7. Babi Guling: Argentina
![]() |
Salah satu makanan khas Hari Natal Argentina adalah babi guling. Menu makanan lain yang juga disajikan di Argentina seperti pai cincang (kue tart daging cincang) dan vitel tone atau irisan daging sapid an mayones. Makanan tersebut bakal kalian temukan saat merayakan Natal di Argentina.
8. Chiles En Nogada: Meksiko
![]() |
Chiles En Nogada adalah hidangan khas Natal dari Meksiko berupa daging yang dimasak dengan poblano pepper dan rempah-rempah lainnya. Nogada sendiri berasal dari bahasa Spanyol "nogal" yang berarti pohon kenari. Hidangan ini disiram dengan saus dari krim walnut dan ditaburi buah delima sebagai hiasan.
9. Kuswar: India
![]() |
Kuswar adalah makanan yang terbuat dari adonan yang digoreng lalu dilapisi gula. Pemeluk agama Katolik dan Kristen di India merayakan Natal dengan menghidangkan Kuswar. Makanan manis lainnya yang disajikan yaitu kapulaga, makar mede, dan gulab jamun.
10. Daging Ham: Firlandia
![]() |
Hidangan khas Natal di Firlandia yang biasa ditemui yaitu daging ham. Daging ham ini dimakan dengan roti dan mustard yang akan menambah kenikmatan setiap gigitannya.
Artikel ini ditulis oleh Indah Dwi Hastuti peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)