Menikmati Rujak Bekul di Pekenan Ten-ten Denpasar

Menikmati Rujak Bekul di Pekenan Ten-ten Denpasar

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Kamis, 09 Jun 2022 21:25 WIB
Rujak bekul dicampur mangga di Pasar Ten-ten, Banjar Pande, Desa Adat Pedungan, Kota Denpasar, Bali, Kamis (9/6/2022).
Rujak bekul dicampur mangga di Pasar Ten-ten, Banjar Pande, Desa Adat Pedungan, Kota Denpasar, Bali, Kamis (9/6/2022). Foto: I Wayan Sui Suadnyana
Denpasar -

Buah bidara (ziziphus mauritiana) atau bekul dikenal sebagai buah yang tumbuh di lahan kering dan kini keberadaannya cukup langka. Salah satu cara menikmati buah bekul, yakni dihidangkan menjadi rujak. Rujak bekul bisa ditemui di Pasar Ten-ten, Banjar Pande, Desa Adat Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Pantauan detikBali di lokasi, dari sekian banyak pedagang kuliner di sana, hanya beberapa saja yang tampak berjualan rujak. Dari beberapa warung rujak itu, hanya satu pedagang yang menghidangkan rujak bekul.

Penjual rujak bekul, Nyoman Tudesi mengatakan, rujak bekul menjadi salah satu dagangannya yang paling laris. "Iyaa (termasuk yang paling laris)," terang Nyoman Tudesi, sembari melayani pembeli di Pekenan Ten-ten, Denpasar, Bali, Kamis (9/6/2022).

Pantauan detikBali, pembuatan rujak bekul sama seperti rujak pada umumnya, yang diulek menggunakan cobek. Pertama, buah bekul dicuci menggunakan baskom kecil. Tak perlu berlama-lama, buah bekul lalu diangkat dan dimasukkan ke dalam cobek, kemudian langsung diulek kasar, setelah itu baru bumbu rujak dihaluskan. Berbagai bumbu yang dipakai, yakni cabai, garam, gula pasir, dan terasi. Bumbu yang sudah halus, ditambahkan kuah rebusan ikan pindang, lalu dicampur buah bekul. Setelah tercampur, rujak pun siap disajikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rujak bekul bisa juga dihidangkan bersama bahan lain. detikBali melihat beberapa pembeli memesan rujak bekul campur mangga, timun, bengkuang, jambu, pepaya, nanas, dan rumput laut. Campuran tersebut disesuaikan dengan selera masing-masing. Tidak usah khawatir, bagi pembeli yang tidak bisa makan di tempat, bisa membungkusnya.

Nyoman Tudesi mengatakan, ia mendapatkan buah bekul dari Pulau Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan. Ia membelinya dengan harga Rp25 ribu per kilogram. Sementara rujak bekul dijual Rp10 ribu per porsi. Ia mengaku hanya berjualan rujak di Pasar Ten-ten dan tidak membuka warung atau berjualan di tempat lain.

ADVERTISEMENT

"Di pasar sini saja jualannya. Endak (buka warung)," ungkap Nyoman Tudesi.




(irb/irb)

Hide Ads