Pekenan Ten-ten di Banjar Pande, Desa Adat Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar kembali digelar, Kamis (9/6/2022). Gelaran Pekenan Ten-ten yang mirip dengan pasar kaget ini sudah menjadi semacam tradisi yang digelar setiap Umanis Galungan.
Ketua ST Dharma Cantih, Banjar Pande Desa Adat Pedungan, I Made Ode Dwiyana Putra Ode menuturkan, Pekenan Ten-ten sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990-an. Hanya saja, waktu itu pekenan tersebut belum memiliki nama dan biasanya hanya berlangsung selama setengah hari.
Sebelum diberi nama Pekenan Ten-ten, pasar ini memiliki banyak versi, seperti pasar kaget, pasar indah hingga pasar rakyat. Sebab, pasar tersebut lahir begitu saja. Para pedagang tiba-tiba langsung berjualan saat Umanis Galungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sebelumnya ada banyak versi, ada yang bilang pasar kaget, pasar indah, pasar rakyat, banyak. Karena dulu istilahnya begini, pedagang itu kadang-kadang sudah ada aja di sini, pada saat Umanis Galungan," kata dia.
Menyikapi itu, tokoh-tokoh masyarakat di Banjar Pande, Desa Adat Pedungan kemudian mengemas gelaran tersebut dan memberikan nama Pekenan Ten-ten pada 2009. Sejak itulah, istilah Pekenan Ten-ten mulai digunakan hingga sekarang.
"Di tahun 2009 dikemaslah sama tokoh-tokoh yang ada di Banjar Pande, dikemas sedemikian rupa, diangkat lah nama Pekenan Ten-ten pada tahun 2009. 2009 awal itu terbentuknya tercetusnya nama Pekenan Ten-ten," kisahnya.
"Ten-ten ini sebenarnya kalau tyang dikasih tahu sama senior-senior tyang yang sebelumnya. Tenten ini adalah istilahnya, enten-enten, dadakan," cerita Ode.
Untuk diketahui, gelaran Pekenan Ten-ten di Banjar Pande, Desa Adat Pedungan, menjadi wadah untuk pemasaran produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di lingkungan setempat. Kali ini, setidaknya ada 120 lapak pedagang UMKM yang terlibat dalam Pekenan Ten-ten tersebut.
(iws/iws)