Merasakan Sensasi Pedas Ayam Betutu Gilimanuk, Pas Pakai Sambal Matah

Merasakan Sensasi Pedas Ayam Betutu Gilimanuk, Pas Pakai Sambal Matah

I Ketut Suardika - detikBali
Selasa, 03 Mei 2022 10:34 WIB
Betutu Gilimanuk, olahan ayam bumbu yang menjadi makanan khas Jembrana
Betutu Gilimanuk, olahan ayam bumbu yang menjadi makanan khas Jembrana. (Foto: I Ketut Suardika/detikBali)
Jembrana -

Belum sampai ke Jembrana kalau belum menikmati Betutu Gilimanuk. Ungkapan itu sering diucapkan pecinta kuliner jika datang ke Gumi Makepung yang ada di ujung barat Bali. Karena ayam betutu Gilimanuk merupakan makanan khas di Gilimanuk, Jembrana, Bali.

Meski di luar Jembrana, seperti Denpasar dan Badung, bahkan Jakarta ada juga yang menjual betutu, tapi kalau tidak makan langsung di tempat asalnya berasa kurang mantap.

Rasanya tentu berbeda dengan betutu yang ada di Gilimanuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, tidak jarang wisatawan dari berbagai daerah setiap berlibur ke Bali, pasti mampir dan menikmati Betutu Gilimanuk. Terutama akhir pekan dan libur panjang, setiap harinya wisatawan menikmati makan betutu ini.

Ada banyak warung betutu di Gilimanuk. Tentunya setiap warung memiliki ciri khas yang beda.

ADVERTISEMENT

Kesamaannya hanya pada rasa cita rasa pedas, itupun setiap warung tingkat kepedasan berbeda. Ada yang biasa saja, sedang dan ada juga yang sangat pedas.

Betutu Gilimanuk yang awal dibuat oleh mendiang Nyoman Rarud dengan panggilan Men Tempeh sejak 1978 ini, merupakan olahan ayam kampung. Dimasak dengan berbagai macam bumbu dan rempah.

Sejak saat itu tempatnya tidak pindah dari terminal lama yang ada di Kelurahan Gilimanuk. Pioner Ayam Betutu Gilimanuk ini dikenal luas dari mulut ke mulut para sopir dan penumpang yang singgah di warung Men Tempeh.

"Awalnya cuma sopir-sopir bus dan penumpang yang singgah, lama kelamaan terkenal," kata Komang Budiana, Pengelola Warung Betutu Gilimanuk Men Tempeh saat ditemui detikBali, Selasa (3/5/2022).

Penggunaan nama Ayam Betutu Men Tempeh, berawal dari panggilan untuk Ni Nyoman Rarud oleh Lurah Gilimanuk waktu itu.

Panggilan Men Tempeh karena Rarud memiliki tubuh besar, sehingga sebutan itu dikenal hingga saat ini.

Menjaga kualitas rasa ayam betutu salah satu kunci agar Ayam Betutu Men Tempeh melekat penikmatnya.

Meski saat ini banyak warung makan yang menjual menu yang sama, tetapi Ayam Betutu Men Tempeh memiliki ciri khas rasa yang beda.

Untuk menjaga kualitas rasa yang khas ini, tempat untuk mengolah daging ayam kampung.

"Secara umum bumbu sama dengan betutu lain, tapi di Men Tempeh ada resep bumbu yang memang hanya diketahui orang tertentu," terangnya.

Selain olahan ayam kampung yang diolah dengan beragam bumbu dan rempah. Tambahan cabai tentunya untuk menambah citarasa pedas yang khas. Sambal mentah atau disebut matah khas Bali yang disajikan bersama dengan ayam betutu menambah rasa pedas yang khas.

Ditambah menu pendamping plecing kangkung dan sayur hijau yang disajikan, kacang tanah goreng sebagai pelengkap, akan membuat penikmatnya ketagihan.

Salah satu kunci Betutu Gilimanuk bertahan dan menjadi makanan khas Jembrana, karena kualitas rasa ayam betutu yang tidak berubah. Bahkan sejumlah warung betutu cara memasaknya masih tradisional, menggunakan tungku dengan kayu bakar.

Dengan cara mengolah ayam betutu secara tradisional itu membuat rasa ayam betutu tetap jadi idola bagi pencinta makanan pedas.

Selain betutu yang basah dengan kuah yang juga super pedas, ada juga betutu goreng.

Betutu goreng ini cocok untuk lidah yang tidak bisa makan makanan pedas. Tetapi rasa rempah dan bumbu khas begitu tetap terasa.

Mau mencoba? Silakan datang ke Gilimanuk, Jembrana, Bali. Bisa beli satu ekor ayam untuk porsi berbanyak, bisa juga satu porsi per orang. Tentunya harga berbeda, tapi tetap pas di kantong.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads