Kasus perusakan rumah Briptu Rizka Sintiyani dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Rumah Briptu Rizka tersebut sebelumnya digeruduk dan dirusak oleh puluhan keluarga Brigadir Esco Faska Rely.
Diketahui, Briptu Rizka kini sedang menjalani proses hukum setelah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan terhadap suaminya, Briptu Esco. Keluarga Brigadir Esco nekat menggeruduk rumah Briptu Rizka lantaran kecewa karena polisi belum menetapkan tersangka lain dalam kasus pembunuhan itu.
"Yang melapor neneknya (Briptu Rizka) terkait perusakan yang terjadi semalam," ungkap kuasa hukum keluarga Briptu Rizka, Lalu Armayadi, Kamis (9/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Armayadi mengatakan keluarga Brigadir Esco merusak dua rumah Bripti Rizka di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat (Lobar). Selain itu, mereka juga merusak motor dan perabotan lainnya di rumah milik nenek Briptu Rizka.
"Ada dua yang dirusak, rumah Rizka dan neneknya," imbuhnya.
Menurut Armayadi, nenek Briptu Rizka ada di lokasi saat keluarga Brigadir Esco menggeruduk rumah mereka. Setelah mengetahui banyak orang yang mendatangi rumahnya, nenek Briptu Rizka itu lantas pergi karena ketakutan.
"(Nenek Briptu Rizka) takut melihat orang begitu banyak, dia lari. Jadi, rumah itu kosong," ujar Armayadi.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan, membenarkan keluarga Briptu Rizka telah melaporkan peristiwa tersebut. Ia menegaskan polisi masih menyelidiki kasus perusakan rumah tersebut dan mengumpulkan bukti-bukti.
"Sementara masih kami lakukan penyelidikan. Kami coba cek rekaman-rekaman, kemudian juga dari CCTV yang ada," kata Catur.
"Kami dari Polda NTB dan Polres Lobar sudah melakukan olah TKP," pungkasnya.
Keluarga Esco Geruduk Rumah Rizka
Sebelumnya, puluhan keluarga Brigadir Esco menggeruduk rumah Briptu Rizka di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Lembar, Lombok Barat. Aksi ini dipicu kekecewaan keluarga karena polisi belum menetapkan tersangka lain dalam kasus pembunuhan Brigadir Esco.
Paman Esco, Miase, mengatakan keluarga berangkat dari Lombok Tengah menuju rumah Briptu Rizka dengan menggunakan truk dan mobil pikap. Miase menjelaskan aksi perusakan terjadi secara spontan setibanya keluarga di rumah Briptu Rizka.
![]() |
"Alasan keluarga karena tidak puas dengan kinerja kepolisian, orang-orang (tersangka) itu kan masih berkeliaran sampai saat ini," ujar Miase saat dikonfirmasi, Rabu petang.
"Jadi, itulah yang bikin orang-orang (keluarga) ini jengkel dan kesal," tambahnya.
Seperti diketahui, Brigadir Esco ditemukan tewas mengenaskan di kebun belakang rumahnya di Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, pada 24 Agustus lalu. Anggota Intel Polsek Sekotong itu ditemukan membusuk dengan wajah rusak dan leher terikat tali di bawah pohon.
Awalnya, kematian Esco diduga akibat gantung diri. Namun, hasil autopsi menunjukkan adanya dugaan kekerasan sebelum korban meninggal. Polisi kemudian menetapkan Briptu Rizka, istri Esco, sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut.
Simak Video "Video: Momen Rekonstruksi Kasus Polisi Bunuh Polisi di Lombok Barat"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)