Penyidik Polres Lombok Barat memeriksa Amaq Siun terkait kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely. Siun merupakan mertua sekaligus orang pertama yang menemukan mayat Brigadir Esco di kebun belakang rumahnya, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, membenarkan pemeriksaan terhadap Siun. Namun, Eka belum bisa membeberkan secara detail hasil pemeriksaan terhadap mertua Brigadir Esco itu.
"Nanti disampaikan Kabid Humas Polda NTB ya lengkapnya," ujar Eka saat dikonfirmasi detikBali, Selasa (23/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memeriksa Siun, penyidik Polres Lombok Barat juga memintai keterangan ayah Brigadir Esco, yakni Samsul Herawadi. Samsul diperiksa dengan status sebagai saksi dan pelapor.
Kuasa hukum keluarga Esco, Lalu Anton Heriawan, mengatakan penyidik hanya menyampaikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kepada ayah Brigadir Esco. Berdasarkan SP2HP tersebut, polisi telah memeriksa sebanyak delapan saksi ahli terkait kematian Brigadir Esco.
"Ada SP2HP yang diberikan, bahwa sudah diperiksa delapan saksi ahli dan ada kemarin CCTV diperiksa. Namun itu merupakan bagian dari kerahasiaan penyidikan," tutur Anton, Selasa.
Sejauh ini, polisi sudah menetapkan satu tersangka terkait kasus pembunuhan Brigadir Esco. Tersangkanya adalah Briptu Rizka Sintiyani yang tiada lain merupakan istri dari Brigadir Esco. Briptu Rizka sendiri berprofesi sebagai polwan di Polres Lombok Barat.
![]() |
Diketahui, Brigadir Esco ditemukan tewas mengenaskan di kebun belakang rumahnya, di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, pada 24 Agustus lalu. Jenazah Esco pertama kali ditemukan oleh mertuanya, Amaq Siun.
Kondisi jasad Brigadir Esco kala itu sudah membusuk, tubuh menghitam, dan wajah yang telah rusak. Selain itu, leher Brigadir Esco ditemukan terikat tali di bawah pohon.
Berdasarkan kondisi tersebut, Brigadir Esco semula diduga tewas akibat gantung diri. Namun, hasil autopsi menunjukkan Brigadir Esco diduga sempat dianiaya sebelum akhirnya meregang nyawa.
"Ada dugaan kekerasan di sana, penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia. Ada dugaan itu," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Kombes Syarif Hidayat pada 29 Agustus lalu.
Simak Video "Video Korban Pelecehan Seksual Pria Difabel Disebut Lebih dari Satu Orang"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)