Hotman Paris angkat suara soal penetapan tersangka terhadap mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek. Hotman bahkan menyeret nama Presiden Prabowo Subianto dalam kritiknya.
Hotman mengeklaim akan membuktikan kliennya tidak terlibat korupsi. Ia meminta Presiden Prabowo memanggil Kejagung dan menggelar perkara kasus tersebut di Istana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Status Hukum Nadiem
Kejagung menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka dengan Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
Sebelumnya, Nadiem telah diperiksa tiga kali oleh Kejagung. Pemeriksaan pertama dilakukan pada Senin (23/6) selama 12 jam, kemudian Selasa (15/7) selama 9 jam, dan terakhir pada Kamis (4/9). Nadiem juga dicegah ke luar negeri selama 6 bulan sejak 19 Juni 2025.
Kejagung menyebut kasus dugaan korupsi program digitalisasi pendidikan periode 2019-2022 ini menyebabkan kerugian negara Rp 1,98 triliun. Ada lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka, yaitu:
- Sri Wahyuningsih (SW), Direktur Sekolah Dasar Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikbudristek 2020-2021
- Mulyatsyah (MUL), Direktur SMP Kemendikbudristek 2020
- Jurist Tan (JT/JS), staf khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan era Nadiem
- Ibrahim Arief (IBAM), konsultan perorangan perbaikan infrastruktur teknologi manajemen sumber daya sekolah
- Nadiem Anwar Makarim (NAM), Mendikbudristek 2019-2024
Hotman Klaim Bisa Buktikan Nadiem Tak Korupsi
Hotman, kuasa hukum Nadiem, menegaskan kliennya tidak melakukan korupsi. Ia meminta masyarakat ikut mengawal penegakan hukum yang adil.
"Seluruh rakyat Indonesia ingin agar bener-bener hukum ditegakkan dan inilah saatnya saya akan membuktikan bahwa Nadiem Makarim tidak melakukan tindak pidana korupsi, tapi kenapa dia ditahan?" kata Hotman lewat akun Instagramnya, Sabtu (5/9/2025).
Hotman juga meminta Presiden Prabowo memanggil Kejagung dan menggelar perkara di Istana.
"Bapak Prabowo, Presiden Republik Indonesia, kalau memang bapak benar-benar mau menegakkan keadilan, tolong panggil Kejaksaan dan panggil saya sebagai kuasa hukum dari Nadiem Makarim, gelar perkaranya di Istana dan saya akan buktikan: Satu, Nadiem Makarim tidak menerima uang satu sen pun. Dua, tidak ada markup dalam pengadaan laptop. Tiga, tidak ada yang diperkaya," ujarnya.
"Sekali lagi, saya hanya membutuhkan 10 menit untuk membuktikan itu di depan Bapak Prabowo, yang pernah jadi klien saya 25 tahun," tambahnya.
Respons Istana
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menanggapi pernyataan Hotman. Ia menegaskan pemerintah tidak ikut campur dalam kasus hukum Nadiem.
"Kita serahkan saja kepada penegak hukum ya. Pemerintah tidak intervensi proses hukum," kata Hasan kepada wartawan, Sabtu (5/9/2025).
Sikap Kejagung
Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna menyatakan penyidikan kasus ini tetap berjalan sesuai aturan. Ia menegaskan asas praduga tak bersalah tetap dihormati.
"Perkara ini sedang dalam tahap penyidikan. Biarkan aja berjalan sesuai ketentuan dan kita menghormati asas praduga tak bersalah terhadap yang bersangkutan," kata Anang, Sabtu (6/9/2025).
Menurutnya, penyidik akan mendalami semua pihak yang terlibat.
"Biar penyidik mendalami untuk mengungkap semua fakta hukum dan pihak pihak yang terlibat nantinya," tutur Anang.
Simak Video "Video: Hotman Mau Buktikan Nadiem Tak Korupsi, Istana-Kejagung Merespons"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)