Seorang wanita berinisial GDP membuat cerita fiktif seusai menggugurkan kandungannya. Perempuan asal Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu berpura-pura berteriak menemukan mayat bayi. Padahal, mayat bayi itu adalah anaknya sendiri.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Mataram masih menyelidiki kasus dugaan aborsi yang dilakukan GDP. Kini, perempuan berusia 24 tahun itu diamankan polisi.
"Kami masih lakukan penyelidikan. Saat ini GDP kami titipkan di UPTD Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB NTB)," ungkap Kasubnit I Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mataram, Aiptu Sri Rahayu, Rabu (27/8/2025).
Diperkirakan Berusia Empat Bulan
Praktik aborsi yang dilakukan GDP terungkap dari penemuan plastik hitam berisikan orok bayi yang diperkirakan berusia empat bulan. Semula, GDP memberitahukan hal itu kepada ibunya.
"Jadi, (seperti) maling teriak maling. Dia (GDP) cerita ke ibunya, dia menemukan sesuatu di atas kayu samping bawah jemuran, dekat rumahnya. Padahal, dia sendiri yang buang," ungkap Sri Rahayu.
Kasus penemuan mayat bayi itu semula dilaporkan kepada Polsek Ampenan. Polisi pun mulai menaruh curiga terhadap GDP berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah diinterogasi, GDP akhirnya mengakui bahwa orok dalam plastik hitam itu merupakan anaknya.
"Informasi dari Polsek Ampenan, dia (GDP) dipanggil karena dia yang menemukan (pertama kali). Kecurigaan apa segala macam, karena dia (GDP) bilang (sedang) menstruasi. Tentunya kepolisian tidak berhenti sampai di situ, dilakukan olah TKP awal, akhirnya diinterogasi, diakui itu janinnya dia," imbuhnya.
Simak Video "Video Megawati Geram Banyak Kasus Ibu-ibu Buang Bayi: Go to Hell!"
(iws/iws)