AHY Puji Pejabat Jerman Fasih Bahasa Indonesia: Lima Tahun Lagi Bisa Nyaleg

AHY Puji Pejabat Jerman Fasih Bahasa Indonesia: Lima Tahun Lagi Bisa Nyaleg

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Senin, 13 Okt 2025 15:50 WIB
Menko AHY saat sambutan di acara Green Infrastructure Inisiative Waste Clean Up di Batu Lumbang Mangrove, Pemogan, Denpasar, Senin (13/10/2025).
Menko AHY saat sambutan di acara Green Infrastructure Inisiative Waste Clean Up di Batu Lumbang Mangrove, Pemogan, Denpasar, Senin (13/10/2025). (Foto: Rizki Setyo/detikBali)
Denpasar -

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melontarkan kelakar saat menghadiri acara Green Infrastructure Initiative Waste Clean Up di Batu Lumbang Mangrove, Pemogan, Denpasar Selatan, Denpasar, Senin (13/10/2025).

Kelakar itu muncul setelah AHY mendengar sambutan dari petinggi German Agency for Development Cooperation (GIZ), Thomas Foerch, yang berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan lancar.

Di awal sambutannya, AHY sempat menanyakan sudah berapa lama Thomas tinggal di Indonesia. Thomas menjawab baru dua tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru dua tahun sudah seperti itu, kalau lima tahun bisa nyaleg dia, bisa ikut pemilihan anggota legislatif itu atau pilkada," ujar AHY disambut tawa tamu yang hadir.

ADVERTISEMENT

AHY melanjutkan sambutannya dengan mengapresiasi kerja sama antara Indonesia dan Jerman melalui GIZ. Badan pembangunan internasional milik pemerintah Jerman itu diketahui telah menjalin kemitraan dengan Indonesia selama 50 tahun.

Thomas dalam sambutannya mengatakan, pengelolaan sampah menjadi salah satu fokus utama kerja sama kedua negara.

"Dalam hal ini termasuk membantu mengembangkan infrastruktur dan fasilitas pengolahan sampah dan program daur ulang, pengumpulan sampah, penanganan sampah laut, dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah," ujar Thomas.

Ia menilai pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bali menunjukkan keberanian dalam meningkatkan sistem pengelolaan sampah.

"Walaupun terdapat tantangan yang tidak mudah, sampah dan pengelolaan sampah adalah salah satu tantangan yang kita semua hadapi dalam menjaga keindahan lingkungan," jelasnya.

Thomas menambahkan, jika sampah tidak ditangani dengan baik, dampaknya tidak hanya pada lingkungan tetapi juga kesehatan masyarakat di masa depan.

"Selain itu di Provinsi Bali, sampah juga berdampak besar pada pariwisata dan perekonomian lokal," sambung dia.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads