13 Anak Binaan Kasus Pencurian-Narkotika di Karangasem Dapat Remisi

13 Anak Binaan Kasus Pencurian-Narkotika di Karangasem Dapat Remisi

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 23 Jul 2025 13:48 WIB
Sebanyak 13 anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Karangasem menerima remisi terkait Hari Anak Nasional 2025 pada Rabu (23/7/2025). (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Sebanyak 13 anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Karangasem menerima remisi terkait Hari Anak Nasional 2025 pada Rabu (23/7/2025). (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Sebanyak 13 anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Karangasem menerima remisi terkait Hari Anak Nasional 2025. Belasan anak terjerat kasus hukum itu mendapat diskon masa tahanan selama 1 bulan hingga 2 bulan.

Kepala LPKA Kelas II Karangasem Ince Muhammad Rizal mengungkapkan jumlah anak binaan yang menjalani hukuman di sana sebanyak 36 orang. Namun, hanya 13 orang yang dinyatakan memenuhi syarat mendapat remisi saat Hari Anak Nasional 2025.

"Dari 13 anak binaan tersebut, yang dapat remisi satu bulan sebanyak 10 orang dan remisi dua bulan 3 orang," kata Rizal, Rabu (23/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizal menuturkan belasan anak yang menerima remisi di LPKA Karangasem itu terlibat kasus yang berbeda. Ia merinci anak binaan yang tersandung kasus pencurian sebanyak 6 orang, kasus perlindungan (4), kasus narkotika (2), dan kasus perampokan (1).

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Bali, Decky Nurmansyah, menjelaskan pemberian remisi terhadap anak binaan tersebut sudah sesuai dengan peraturan. Salah satu syaratnya adalah para anak binaan menjalani masa pembinaan dengan berkelakuan baik dan mengikuti berbagai kegiatan di LPKA.

ADVERTISEMENT

Decky berharap kasus hukum yang melibatkan anak bisa berkurang. Menurutnya, hal itu membutuhkan dukungan dari seluruh pihak termasuk, termasuk peran desa adat dan orang tua masing-masing.

"Anak-anak ini wajib kami bina secara maksimal dengan penuh kasih sayang supaya mereka merasa diperhatikan. Sehingga, ketika sudah kembali ke masyarakat, mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik," ujar Decky.




(iws/hsa)

Hide Ads