Upah Proyek Got Belum Dibayar Berujung Nyawa Kades di Ngada Melayang

Round Up

Upah Proyek Got Belum Dibayar Berujung Nyawa Kades di Ngada Melayang

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 23 Mei 2025 07:00 WIB
The greatest fear, an intruder in the house.
Foto: ilustrasi penusukan. (iStock)
Ngada -

Nyawa Kepala Desa Warupele 1, Kecamatan Inerie, Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bonifasius Ghae (57), melayang pada Kamis (22/5/2025). Bonifasius berpulang ke Yang Maha Kuasa setelah ditikam warga akibat upah proyek got yang belum terbayarkan.

"Infonya begitu (Bonifasius meninggal dunia)," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Ngada, Ipda Benediktus R Pissort.

Bonifasius mengalami penikaman menggunakan senjata tajam dari warga berinisial NR (58) di halaman kantornya sekitar pukul 08.00 Wita. Ia kemudian mengembuskan napas terakhirnya di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bajawa sore harinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban mengalami luka robek pada bagian bahu sebelah kanan sebanyak satu kali dan luka robek pada bagian pinggang sebanyak satu kali," ungkap Beni.

Kronologi Peristiwa

Penikaman terhadap Bonifasius berawal dari masalah upah harian proyek yang belum dibayar oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Warupele 1. NR awalnya mendatangi kantor desa dan menemui Kasi Pelayanan Umum Desa Warupele 1, Maria Kornelia Uma.

ADVERTISEMENT

"(NR) menanyakan perihal keterlambatan pembayaran uang HOK (Hari Ongkos Kerja) penggalian got/saluran di RT 05 yang dikerjakan oleh masyarakat Desa Warupele 1," ungkap Beni dalam keterangan tertulis.

Maria kemudian mengarahkan NR menemui Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Warupele 1, Yohanes F Obaria. NR dan Yohanes bertemu di lantai dua kantor desa tersebut. Kepada NR, Yohanes menjelaskan penyebab uang HOK itu belum dibayar.

"Saksi (Yohanes) pun menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan faktor keterlambatan dalam pembagian uang HOK disebabkan masalah jaringan dan hal-hal teknis lainnya," terang Beni.

Dipicu Masalah Kursi Plastik

Setelah mendengar penjelasan Yohanes, NR turun ke lantai satu dan mengambil sembilan kursi plastik desa. NR membawa kursi tersebut dan mengikatnya dengan tali rafia di tiang gawang lapangan sepakbola Desa Warupele 1. NR kemudian meninggalkan tempat tersebut.

Beberapa menit kemudian, Kepala Dusun Pawadama, Ricardus Loda, datang ke kantor desa. Ia bertanya kepada Maria terkait kursi yang diikat pada tiang gawang. Ricardus mendapat penjelasan dari Maria dan Yohanes bahwa NR mengikat kursi itu di tiang gawang karena masalah upah proyek yang belum dibayar.

Ricardus kemudian bertemu Bonifasius yang baru tiba di lantai satu kantor desa itu. Bonifasius menanyakan terkait kursi tersebut. Bonifasius lalu menyuruh Ricardus mengambil kursi yang diikat pada tiang gawang tersebut.

"Pada saat Bapak Dusun Pawadama hendak membuka kembali ikatan tali pada bagian kursi, NR datang dan melarang Bapak Dusun untuk mengambil kursi tersebut," jelas Beni.

Larangan membuka kembali ikatan tali itu memicu pertengkaran NR dengan Bonifasius di halaman kantor desa sekitar jam 08.00 Wita. NR menikam Bonifasius saat berebut kursi tersebut.

"Setelah mendengar pertengkaran tersebut, saksi kemudian melihat dari balkon lantai dua dan melihat pelaku sedang merebut kursi dengan Kepala Desa Warupele 1 dan pada bagian tangan kanan pelaku memegang sebuah pisau," ungkap Beni.

Yohanes turun dari lantai dua untuk melerai NR dan Bonifasius. Saat hendak melerai, Yohanes melihat Bonifasius memeluk NR dari arah belakang. NR memberontak dan mengayunkan pisau hingga mengenai punggung Bonifasius.

Keduanya, kemudian jatuh bersamaan ke tanah dengan posisi NR di samping Bonifasius. Saat itu, NR kembali menikam Bonifasius di bagian pinggang.

"Terlapor (NR) mengayunkan kembali pisau yang dipegang dengan menggunakan tangan kanan pada bagian pinggang sebanyak satu kali," kata Beni.

"Ketika melihat kejadian tersebut, saksi kemudian datang dan menuju ke arah pelaku dan memegang tangan kanan pelaku sambil menekan leher pelaku dengan tujuan untuk mengamankan pelaku," tambah Beni.

Sejumlah warga kemudian datang mengamankan NR. Bonifasius yang mengalami luka robek di bahu kanan dan pinggang dibawa ke fasilitas kesehatan di desa tersebut. Bonifasius kemudian dirujuk ke UGD RSUD Bajawa, tetapi nyawanya tak tertolong.

Pelaku Penikaman Ditangkap

NR akhirnya ditangkap setelah kejadian itu. "Pelaku dijemput dari rumahnya," kata Beni.

Beni mengatakan penangkapan NR tanpa perlawanan. NR kini ditahan di Mapolres Ngada untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

"Diamankan di Polres Ngada beserta barang bukti," ujar Beni.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads