Bayi laki-laki dibuang di selokan Jalan Raya Pupuan-Seririt, Banjar Dinas Bantiran, Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali. Bayi itu diperkirakan belum lama lahir sebelum dibuang oleh orang tuanya yang tidak bertanggung jawab.
"Bayi ditemukan Sabtu sekitar jam 11 malam," jelas Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Tabanan, Iptu Gusti Made Berata, kepada detikBali, Minggu (9/3/2025).
Temuan bayi itu lantas menggegerkan warga setempat. "Bayi saat ditemukan masih hidup. Namun, sempat digerogoti semut," ungkap Berata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berata menjelaskan bayi itu ditemukan oleh seorang petani bernama I Made Suniarta (42). Lokasi penemuan hanya berjarak sekitar 50 meter dari Pos Polisi (Pospol) Bantiran.
Suniarta awalnya menemukan ransel hitam di selokan pinggir jalan. Saksi juga mendengar suara tangisan mirip hewan luwak. Namun, saat dicek, ternyata ada bayi di dalam tas.
Unit Reskrim Polsek Pupuan kemudian memeriksa bayi tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, di dalam ransel juga ditemukan selimut berupa kain kamben ungu, tas belanja, gulungan perban putih, benang abu tua, dan enam kertas.
Bayi kemudian dibawa ke Puskesmas Pupuan 1 Tabanan untuk pemeriksaan medis setelah dilakukan pengecekan di lokasi oleh Polsek Pupuan dan Pemerintah Desa (Pemdes) Bantiran.
Menurut Berata, bayi diperkirakan baru lahir tiga jam sebelum ditemukan. Perkiraan tersebut didasari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Pupuan 1 Tabanan.
"Bayi laki-laki, beratnya 2,8 kilogram, tetapi pusar masih ada. Kondisi masih selamat," terang Berata.
Kepolisian kini melakukan penyelidikan untuk mencari orang tua pembuang bayi itu. Polisi juga mencari tempat persalinan atau lokasi bayi itu dilahirkan.
(iws/iws)