Pernahkan Anda melihat bayi mengalami cegukan? Cegukan adalah kondisi umum yang sering terjadi pada bayi. Meski terlihat menggemaskan, cegukan bisa membuat orang tua khawatir, terutama jika berlangsung cukup lama. Penting untuk memahami apa yang menyebabkan cegukan dan bagaimana cara mengatasinya dengan tepat.
Cegukan terjadi ketika bayi terlalu banyak makan atau menelan udara saat menyusu. Hal ini memicu kontraksi diafragma, yaitu otot yang memisahkan dada dan perut. Kontraksi ini menyebabkan pita suara menutup secara tiba-tiba dan menghasilkan suara khas cegukan di tenggorokan.
Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi
Walaupun cegukan biasanya berhenti dengan sendirinya, Anda dapat membantu bayi agar lebih cepat merasa nyaman. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Berhenti Memberi Makan atau Susu
Jika bayi cegukan saat menyusu, hentikan sejenak pemberian ASI atau susu formula. Biarkan dia beristirahat sebentar. - Gendong Bayi dengan Posisi Tegak
Gendong bayi dalam posisi tegak selama sekitar 20 menit. Anda juga bisa mengayun-ayunkan tubuhnya perlahan sembari menggosok punggungnya dengan lembut. - Pangku Bayi dalam Posisi Tegak saat Makan
Ketika menyusui atau memberikan makanan pendamping ASI (MPASI), pastikan bayi berada dalam posisi duduk tegak. Ini dapat membantu mengurangi jumlah udara yang masuk ke perut. - Berikan MPASI Secara Perlahan
Jika bayi sudah mulai mengonsumsi MPASI, berikan makanan sedikit demi sedikit dan perlahan untuk menghindari cegukan. - Bantu Bayi Bersendawa
Saat menyusui, ambil jeda dan bantu bayi bersendawa. Bersendawa dapat membantu mengeluarkan udara berlebih yang terperangkap di perut bayi dan mengurangi kemungkinan cegukan.
Hal yang Perlu Dihindari
Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan saat bayi cegukan, di antaranya:
- Jangan Membuat Bayi Kaget atau Menakutinya
Upaya ini tidak hanya tidak efektif, tetapi juga dapat membuat bayi merasa tidak nyaman. - Tidak Meletakkan Air Basah di Dahi
Meskipun ini mitos yang cukup umum, metode ini tidak memiliki dasar medis dan sebaiknya dihindari. - Tidak Menarik Lidah Bayi
Hal ini tidak hanya berbahaya, tetapi juga tidak membantu mengatasi cegukan. - Tidak Memberikan Bantuan Pernapasan
Langkah ini tidak diperlukan dan berisiko jika bayi tidak benar-benar membutuhkan pertolongan pernapasan.
Kapan Harus ke Dokter?
Cegukan pada bayi biasanya hanya berlangsung selama 10 menit dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika cegukan berlangsung lama, terus-menerus, atau disertai tanda-tanda lain, seperti muntah atau rewel, ini bisa menjadi tanda gastroesophageal reflux (refluks asam lambung). Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan bayi. Jika ini terjadi, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dengan pemahaman yang tepat, cegukan pada bayi dapat ditangani dengan cara yang lembut dan aman. Pastikan selalu menjaga kenyamanan si kecil dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.
(dpw/dpw)