Lihat Ibu Dibacok Ayah hingga Tewas, Dua Anak Trauma Berat

Timor Tengah Selatan

Lihat Ibu Dibacok Ayah hingga Tewas, Dua Anak Trauma Berat

Yufengki Bria - detikBali
Jumat, 07 Feb 2025 15:43 WIB
Pelaku pembacokan istri hingga tewas, Eliaser (kiri), diperiksa di Polres TTS.
Foto: Pelaku pembacokan istri hingga tewas, Eliaser (kiri), diperiksa di Polres TTS. (Dok. Polres TTS)
Kupang -

Dua anak mengalami trauma berat setelah menyaksikan langsung ibu mereka, Rosalina Hala, tewas dibacok menggunakan parang oleh ayah mereka, Eliaser Rao. Peristiwa mengerikan itu terjadi saat mereka berempat berada di atas tempat tidur dalam kamar rumah di Desa Nunutapi, Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (7/2/2025) dini hari Wita.

"Secara psikologi mereka sangat terganggu. Anak keduanya yang berusia 4 tahun terus histeris dan kerap memanggil bapaknya," ungkap Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Joel Ndolu, Jumat (7/2/2025).

Menurut Joel, Polres TTS sudah berkoordinasi dengan Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) TTS untuk mendampingi dan memulihkan psikis dua anak malang itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ada rencana mereka akan diserahkan kepada keluarga Rosalina di Ayotupas, Amanatun Utara, TTS. Ini berbarengan dengan penyerahan jenazah Rosalina.

ADVERTISEMENT

"Dua anak korban juga akan dibawa dengan jenazah ke Ayotupas. Nanti keluarga korban yang mengurusi dua anak itu," pungkas Joel.

Diberitakan sebelumnya, Eliaser membacok istrinya, Rosalina Hala, dengan parang hingga tewas gegara menolak untuk berhubungan badan. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (06/02/2025) sekitar pukul 02.00 Wita di rumah mereka.

"Peristiwa terjadi karena pelaku meminta berhubungan badan tetapi ditolak oleh korban," ujar Kabid Humas Polda NTT, Kombes Henry Novika Candra, Jumat.

Henry menuturkan kejadian itu berawal saat pasangan suami istri (pasutri) itu sedang tidur bersama kedua anaknya pada Rabu (5/2/2025) sekitar pukul 21.00 Wita. Setelah anak mereka terlelap, Eliaser mengajak Rosalina untuk berhubungan badan.

Namun, saat itu Rosalina menolak permintaan Eliaser lantaran sedang mengantuk. Meski terus dirayu, Rosalina terus menolak.

Eliaser yang naik pitam, ditambah rasa cemburu, langsung keluar mengambil sebilah parang yang terselip di dinding rumahnya. Dia kemudian membacok Rosalina secara membabi buta di atas tempat tidur hingga tewas.

Salah satu anak Eliaser yang sudah terbangun langsung histeris ketika melihat ibunya sudah tewas bersimbah darah. Tangisan itu didengar oleh sejumlah tetangga Eliaser. Mereka kemudian datang ke lokasi dan menemukan Rosalina sudah tak bernyawa. Sedangkan Eliaser menangis menyesali perbuatannya.

Kasus itu kemudian dilaporkan kepada keluarga, warga setempat, aparat desa hingga polisi. Tak lama kemudian polisi tiba untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kemudian, polisi menangkap Eliaser untuk diproses hukum. Polisi juga sudah memeriksa tiga saksi dalam kasus itu.

"Kami sudah mengamankan pelaku ke Mapolres TTS untuk diperiksa dan diproses hukum secara transparan dan profesional," tutur Henry.




(hsa/gsp)

Hide Ads