8 Anggota Geng Rusia Penculik WN Ukraina Diduga Masih di Bali

Round Up

8 Anggota Geng Rusia Penculik WN Ukraina Diduga Masih di Bali

Aryo Mahendro - detikBali
Kamis, 06 Feb 2025 06:53 WIB
Polisi masih mendalami kasus perampokan yang dilakukan geng Rusia terhadap seorang pengusaha asal Ukraina di Ungasan, Bali.
Foto: Polisi masih mendalami kasus perampokan yang dilakukan geng Rusia terhadap seorang pengusaha asal Ukraina di Ungasan, Bali. (Istimewa)
Denpasar -

Polisi menduga kuat anggota geng Rusia yang merampok dan menculik warga negara (WN) Ukraina Igor Iermakov masih berada di Bali. Aksi kriminal tersebut terjadi di wilayah Ungasan, Badung, pada 15 Desember 2024.

Sebelumnya, polisi sempat menahan seorang mantan atlet tarung bebas atau mix martial arts (MMA) bernama Khasan Ashkabov. Dia dilaporkan Iermakov setelah dikira salah seorang komplotan perampok yang merampoknya.

Namun, Ashkabov dilepas polisi karena punya alibi kuat saat perampokan itu terjadi. Ashkabov mampu menunjukkan bukti dirinya berada di Dubai, Uni Emirat Arab saat perampokan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu diamankan dalam rangka klarifikasi. Karena dia (Ashkabov) dilaporkan orang," kata Ariasandy, Rabu (5/2/2025).

Dengan Ashkabov yang dinyatakan tidak terbukti merampok Iermakov, perburuan terhadap komplotan perampok itu mengerucut jadi delapan orang. Adapun inisial mereka adalah V, AT, K, RK, RK, EK, Z, dan L.

ADVERTISEMENT

Pelaku Diduga dari Tiga Negara

Pengakuan Iermakov, delapan komplotan perampok itu kemungkinan berasal dari Ukraina, Kazakhstan, dan Rusia. Namun, karena masih sebatas laporan, Ariasandy belum dapat memastikan identitas kewarganegaraan para terduga pelaku.

"Artinya korban mengetahui orang-orang itu, mungkin dari logat bahasanya," ungkapnya.

Kini, Ariasandy berujar, penyelidikan fokus pada delapan orang yang dilaporkan Iermakov itu. Ariasandy menduga delapan orang itu masih di Bali.

Polda Bali sudah berkoordinasi dengan imigrasi. Ariasandy memastikan delapan komplotan perampok itu tidak akan keluar Indonesia.

"Kami sudah koordinasi ke Imigrasi. Kami juga sudah koordinasi dengan kedutaan. Nggak akan sembarangan mereka bisa pergi. Pasti terdeteksi," kata mantan Kabid Humas Polda NTT itu.


Nopol Palsu Salah Satu Mobil Pelaku


Iermakov diculik komplotan perampok di Jalan Tundun Penyu, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung, dengan cara diadang oleh dua mobil dari depan dan belakang. Video rekaman kamera dasbor yang memperlihatkan detik-detik penculikan Iermakov, bereda di media sosial.

Dalam video itu, mobil putih Iermakov diadang mobil hitam bernomor polisi (nopol) B 2144 SIJ. Ariasandy mengatakan polisi sudah menelusuri nopol itu. Ternyata, pelat nomor tersebut palsu.

"Pelatnya palsu. Sudah dilacak, tapi palsu," katanya.

Ariasandy mengungkapkan nopol itu terdaftar pada mobil yang berbeda. Hanya saja, belum dapat dipastikan dari mana komplotan perampok itu mendapat nopolnya. Ada kemungkinan nopol itu dibeli dari pedagang di pinggir jalan.

"Entah dia ambil pelat dari mana. Yang jelas palsu. Karena, pasang pelat ngarang saja kan bisa," ujarnya.

Nopol mobil lain yang dipakai menculik Iermakov juga belum dapat dipastikan. Menurutnya, video rekaman penculikan Iermakov yang beredar, tidak terlihat nopolnya.

WN Ukraina Bisa Kabur Saat Disekap

Igor Iermakov diculik delapan orang bertopeng di Jalan Tundun Penyu, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali dan dibawa ke Jalan Blong Keker Superblok A nomor 10, Kelurahan Jimbaran , Badung.

Ariasandy mengatakan, Iermakov dianiaya, dirampok, dan disekap di vila di Jalan Blong Keker itu. Entah bagaimana caranya, setelah seharian dirampok dan disekap, pengusaha properti asal Ukraina itu berhasil lolos dan kabur ke Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

"Korban kabur ke Ubud. Lari dari sekapan," kata Ariasandy.

Saldo Rp 3,5 Miliar Dikuras

Selama disekap, Iermakov dianiaya oleh delapan komplotan geng Rusia itu. Dia sengaja dianiaya agar mau membuka akun Binance miliknya untuk dikuras saldonya senilai Rp 3,5 miliar.

Tak lama dianiaya, Iermakov akhirnya memberikan akses ke akun Binance miliknya dan membiarkan para perampok menguras saldonya. Sementara sopirnya, juga dibawa ke vila itu bersama Iermakov.

Hanya saja, belum diketahui pasti apakah si sopir juga turut dianiaya komplotan perampok itu. Begitu pula tentang bagaimana cara Iermakov lolos dari sekapan perampok hingga masih punya tenaga untuk kabur ke Ubud.

"Sopirnya orang Indonesia. Dia diperiksa sebagai saksi. (Keterangan dari sopir) saat diculik sopirnya dibawa ke salah satu mobil dan dibawa ke vila (lokasi Iermakov) dirampok," ungkap Ariasandy.

Diberitakan sebelumnya, video rekaman detik-detik penculikan Iermakov beredar di media sosial (medsos). Di dua video yang diunggah di medsos tampak satu mobil hitam dan satu mobil hitam lain mengadang mobil Iermakov.

Mobil Iermakov diadang dari depan dan belakang. Tak lama, empat orang berpakaian dan bertopeng serba hitam, serta berompi bertuliskan 'Polisi' keluar dari mobil dan menyerang dari depan mobil Iermakov.

Ada warga sekitar yang melihat mobil putih itu tergeletak di Jalan Tundun Penyu, beberapa hari setelah penculikan itu. Mereka melihat kaca sisi kanan depan mobil Iermakov dalam kondisi pecah.




(hsa/hsa)

Hide Ads