Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi Adalah Suami Siri

Regional

Pelaku Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi Adalah Suami Siri

Hilda Rinanda - detikBali
Minggu, 26 Jan 2025 19:16 WIB
Foto terduga pelaku mutilasi mayat dalam koper di Ngawi
Foto terduga pelaku mutilasi dalam koper di Ngawi. Foto: Istimewa / Polda Jatim
Denpasar -

Polisi telah menangkap pria berinisial A sebagai pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah (29). A adalah suami siri korban yang mayatnya ditemukan di dalam koper di Ngawi, Jawa Timur.

"Pengakuan sementara katanya suami siri," kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman, Minggu (26/1/2025) dikutip dari detikJatim.

Namun, Farman menyebut polisi masih melakukan penyelidikan mendalam. Untuk identitas lengkapnya, akan dibeber saat rilis nanti. "Pelaku inisialnya A," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, polisi menangkap A pada Sabtu (25/1/2025) malam. Sementara itu, kepala korban ditemukan di Trenggalek dan dua potong kakinya diduga ditemukan di Ponorogo.

"Alhamdulillah, pelaku mutilasi berhasil kami tangkap tadi malam sekitar jam 24-an," ujar Farman.

ADVERTISEMENT

Korban adalah Uswatun Khasanah, seorang sales kosmetik asal Blitar. Ia menjadi korban pembunuhan dan mutilasi, dan jasadnya ditemukan dalam koper tanpa kepala dan kaki di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi.

Jenazah Uswatun telah dimakamkan di kampung halamannya di Garum, Blitar. Namun, ada hal janggal saat pemakaman karena suami korban tidak terlihat hadir.

Ayah korban, Nur Khalim, mengungkap bahwa Uswatun telah tiga kali menikah. Pernikahan pertama dengan warga Srengat, Blitar, berakhir dengan perceraian setelah memiliki seorang anak. Pernikahan kedua secara siri dengan pria asal Lumajang juga kandas, menghasilkan seorang anak. Pernikahan ketiganya dilakukan secara siri tiga tahun lalu dengan pria asal Tulungagung.

"Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya. Lebaran tahun lalu juga tidak pulang ke rumah," kata Khalim. Hingga pemakaman, ia mengaku belum melihat kehadiran menantu ketiganya itu.

Polisi memastikan, Desa Dadapan hanyalah lokasi pembuangan mayat, bukan tempat pembunuhan. Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan menyebutkan pihaknya masih menyelidiki lokasi pembunuhan yang diduga berada di luar Ngawi.

"Kami juga ingin memastikan bahwa di Ngawi hanya lokasi pembuangan, bukan lokasi pembantaian," kata Joshua.

Artikel ini telah tayang di detikJatim. Baca selengkapnya di sini




(nor/nor)

Hide Ads