Dugaan Pelecehan Seksual Picu Amuk Warga di Bima

Round Up

Dugaan Pelecehan Seksual Picu Amuk Warga di Bima

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 16 Jan 2025 07:09 WIB
Kerusuhan di Bima, warga bakak motor dan serang warga Sumba, Rabu (15/1/2025).
Foto: Kerusuhan di Bima, warga bakar motor dan serang warga Sumba, Rabu (15/1/2025). (Istimewa)
Bima -

Sejumlah warga melampiaskan amarah mereka di Pasar Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (15/1/2025). Sebanyak enam motor dibakar dan tiga lainnya dirusak massa dalam peristiwa itu.

"Ada enam sepeda motor yang dibakar dan tiga unit lainnya dirusak," ujar Kapolsek Woha, AKP Sudirman, kepada detikBali, Rabu (15/1/2025).

Peristiwa ini dipicu akibat adanya dugaan pelecehan terhadap perempuan berinisial S (20), warga Desa Nisa, Kecamatan Woha. Pelaku pelecehan diduga seorang warga dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seusai kejadian, massa mendatangi lokasi tempat warga Sumba bermukim di sekitar Pasar Tente untuk mencari pelaku. Namun, karena tidak menemukan terduga pelaku, massa melampiaskan kemarahan dengan membakar dan merusak motor yang terparkir di sekitar lokasi.

Polisi Klaim Situasi Telah Kondusif

Sudirman mengeklaim situasi sudah kondusif seusai kerusuhan itu. Puluhan warga Sumba, termasuk anak-anak, perempuan, dan laki-laki, telah dievakuasi ke Polsek Woha untuk menghindari eskalasi konflik.

"Semuanya diungsikan sementara ke Polsek Woha, termasuk barang-barang mereka," kata Sudirman.

Sudirman mengimbau warga agar tetap menahan diri dan memercayakan proses hukum kepada pihak berwenang.

"Kami segera menindaklanjuti kejadian ini. Anggota kami sudah dikerahkan untuk menangkap terduga pelaku," jelas Sudirman.

TNI Turun Tangan-Camat Imbau Warga Tenang

Selain polisi, anggota TNI dari Komando Rayon Militer (Koramil) Woha juga turun tangan untuk membantu menenangkan situasi. Koramil telah berkoordinasi dengan Polsek dan Pemerintah Kecamatan Woha guna mencegah ketegangan antarwarga.

"Kami akan membantu agar warga Sumba dapat kembali tenang dan tertib," ujar Danramil Woha, Lettu Cba Iwan Susanto.

Camat Woha, Irfan, juga mengimbau warga Desa Nisa agar menahan diri dan memberikan waktu kepada aparat kepolisian untuk menyelesaikan persoalan ini secara hukum.

"Kami yakin aparat penegak hukum mampu menyelesaikan masalah ini dengan adil dan bijaksana," jelas Irfan.

103 Warga Sumba Dipindahkan ke Dinsos Bima

Sebanyak 103 warga Sumba dipindahkan ke kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima, NTB, Rabu (15/1/2025) malam. Pemindahan dilakukan setelah sempat dievakuasi ke Mapolsek Woha.

"Dibawa ke kantor Dinsos (Kabupaten Bima) karena di sana sudah dibangun tenda untuk mengungsi," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Isyrah.

Proses pemindahan warga Sumba NTT dari Mapolsek Woha ke Kantor Dinsos Kabupaten Bima, Rabu, (15/1/2025) malam.Proses pemindahan warga Sumba NTT dari Mapolsek Woha ke Kantor Dinsos Kabupaten Bima, Rabu, (15/1/2025) malam. (Dok. BPBD Bima)

Menurut data BPBD, warga Sumba yang dipindahkan terdiri dari 71 orang dewasa, dengan rincian 44 laki-laki dan 27 perempuan, serta 33 anak-anak. Pemindahan dilakukan secara bertahap menggunakan kendaraan milik BPBD.

"Kami bawa secara bertahap malam ini menggunakan mobil BPBD," ujar Isyrah.

Isyrah menjelaskan pemindahan dilakukan karena Mapolsek Woha tidak dapat menampung jumlah pengungsi yang cukup banyak akibat keterbatasan ruang.

"Kami akan memberikan pelayanan terbaik. Memastikan mereka aman dan nyaman selama di tempat pengungsian sementara ini. Tenaga kesehatan juga disiagakan di lokasi," tambah Isyrah.




(iws/gsp)

Hide Ads