Kerusuhan di Bima: 6 Motor Dibakar, Puluhan Warga Sumba Dievakuasi

Kerusuhan di Bima: 6 Motor Dibakar, Puluhan Warga Sumba Dievakuasi

Rafiin - detikBali
Rabu, 15 Jan 2025 18:42 WIB
Kerusuhan di Bima, warga bakak motor dan serang warga Sumba, Rabu (15/1/2025).
Kerusuhan di Bima, warga bakar motor dan serang warga Sumba, Rabu (15/1/2025). (Foto: dok. Istimewa)
Bima -

Sebanyak enam sepeda motor dibakar dan tiga lainnya dirusak massa di Pasar Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sore tadi. Peristiwa ini dipicu oleh dugaan pelecehan terhadap seorang perempuan.

Pelecehan tersebut diduga menimpa perempuan berinisial S (20), warga Desa Nisa, Kecamatan Woha. Pelaku pelecehan diduga merupakan seorang pendatang dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Seusai kejadian, massa mendatangi tempat warga Sumba bermukim di sekitar Pasar Tente untuk mencari pelaku.

Namun, karena tidak menemukan terduga pelaku, massa melampiaskan kemarahan dengan membakar dan merusak sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada 6 sepeda motor yang dibakar dan tiga unit lainnya dirusak," ujar Kapolsek Woha AKP Sudirman kepada detikBali, Rabu (15/1/2025).

Situasi di lokasi kini telah kondusif. Untuk menghindari eskalasi konflik, puluhan warga Sumba, termasuk anak-anak, perempuan, dan laki-laki, telah dievakuasi ke Polsek Woha.

ADVERTISEMENT

"Semuanya diungsikan sementara ke Polsek Woha. Termasuk barang-barang mereka," kata Sudirman.

Dia mengimbau warga agar tetap menahan diri dan mempercayakan proses hukum kepada pihak berwenang.

"Kami segera menindaklanjuti kejadian ini. Anggota kami sudah dikerahkan untuk menangkap terduga pelaku," lanjutnya.

Kerusuhan di Bima, warga bakak motor dan serang warga Sumba, Rabu (15/1/2025).Puluhan warga Sumba, NTT, dievakuasi ke Polsek Woha, Bima, Rabu (15/1/2025). (Foto: Rafiin)

Selain polisi, anggota TNI dari Koramil Woha juga turun tangan untuk membantu menenangkan situasi. Danramil Woha, Lettu Cba Iwan Susanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek dan Pemerintah Kecamatan Woha guna mencegah ketegangan antarwarga.

"Kami akan membantu agar warga Sumba dapat kembali tenang dan tertib," ujarnya.

Camat Woha, Irfan, juga mengimbau warga Desa Nisa agar menahan diri dan memberikan waktu kepada aparat kepolisian untuk menyelesaikan persoalan ini secara hukum.

"Kami yakin aparat penegak hukum mampu menyelesaikan masalah ini dengan adil dan bijaksana," pungkas Irfan.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads