Pabrik Narkoba di Bali yang Digrebek Polisi Dapat Bahan Baku-Alat dari Cina

Pabrik Narkoba di Bali yang Digrebek Polisi Dapat Bahan Baku-Alat dari Cina

Sui Suadnyana, Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 19 Nov 2024 21:46 WIB
Laboratorium narkoba rahasia yang memproduksi hasis di Bali, Selasa (19/11/2024).
Foto: Laboratorium narkoba rahasia yang memproduksi hasis di Bali, Selasa (19/11/2024). (Aryo Mahendro/detikBali)
Badung -

Pabrik narkoba di vila Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, yang digerebek Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mendapatkan bahan baku dan alat dari Cina. Bahan baku dan peralatan itu dipakai untuk memproduksi hasis 1.000 kilogram (kg) lebih dan 3,2 juta butir pil koplo happy five.

"Bahan kimia serta alat-alat laboratorium lainnya yang sebagian besar didatangkan dari Cina dikirim dari luar negeri melalui cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan sebagian lainnya dari dalam negeri," kata Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada di lokasi, Selasa (19/11/2024).

Selain bahan baku, ada juga peralatan produksi narkotika yang diimpor dari luar negeri. Antara lain, H5, eva pub hashish, dan pods system, beberapa prekursor atau bahan kimia, serta alat-alat laboratorium lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan bahan baku dan peralatan itu, pabrik tersebut mampu memproduksi memproduksi narkoba dengan total nilai Rp 1,5 triliun. Wahyu menduga kapasitas pabrik narkotika itu lebih tinggi karena masih ada peralatan yang tidak sempat terpakai karena keburu digerebek.

"Ada juga mesin-mesin pencacah ganja yang belum dipakai. Masih ada segelnya. Maka, daripada mesin yang belum dipakai, akan memproduksi yang lebih besar lagi, kami lakukan preventive strike," kata Wahyu.

ADVERTISEMENT

Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Askolani, material dan peralatan yang dikirim dari Cina dan negara lain sudah terlacak saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bahan baku dan peralatan memproduksi narkotikanya dikirim terpisah.

"Kami punya pengalaman bersama kepolisian untuk mengendus ke mana barang-barang ini," kata Askolani.

Modus lainnya, lanjut Askolani, biasanya ada kiriman bahan baku mentah yang dapat dijadikan narkotika. Jumlah bahan baku itu, jika diolah jadi narkotika, dapat dihasilkan dengan bobot yang sangat berat.

"Kalau dia (bandar narkoba) sukses, akan mendatangkan lebih banyak bahan baku lagi," jelas Askolani.

Lihat juga Video 'Sederet Barang Bukti Pengungkapan Pabrik Narkotika Rumahan di Bali':

[Gambas:Video 20detik]



(hsa/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads