Kematian Janggal Pasutri di Denpasar: Dari Dugaan Bunuh Diri hingga Saling Bunuh

Round Up

Kematian Janggal Pasutri di Denpasar: Dari Dugaan Bunuh Diri hingga Saling Bunuh

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 18 Okt 2024 09:22 WIB
Ilustrasi Pembunuhan Pria-wanita
Ilustrasi pasutri tewas dalam kamar. (Foto: Edi Wahyono)
Denpasar -

Polda Bali mengungkapkan hasil penyelidikan kasus kematian pasangan suami istri (pasutri) yang ditemukan tewas berpelukan dalam kamar di rumah mereka di Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar, 23 Seprtember lalu. Awalnya, muncul dugaan keduanya bunuh diri, tapi belakangan disebut saling bunuh satu sama lain.

Pasutri yang ditemukan meninggal dunia itu yakni AANKAS alias GB (39), dan istrinya, AASA (39). Mereka ditemukan bersimbah darah oleh anak mereka.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan berdasarkan hasil penyelidikan, keduanya diduga tewas karena saling bunuh. Sebab, ditemukan ada narkoba di TKP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di TKP ditemukan barang bukti narkoba," ungkap Jansen saat ditemui detikBali di Mapolda Bali, Rabu (16/10/2024).

Jansen menegaskan, penyidik menduga kuat narkoba itu menjadi biang kerok perseteruan pasutri tersebut. Mereka diduga saling bunuh setelah cekcok karena masalah narkoba.

ADVERTISEMENT

Lagian, setelah diperiksa, GB dan AASA dinyatakan positif narkoba. Kendati demikian, Jansen tak membeberkan jenis narkoba yang dikonsumsi oleh GB dan AASA.

Diduga kuat narkoba yang dikonsumsi oleh GB dan AASA memicu pertengkaran keduanya. Pertengkaran ini kemudian diduga berujung pada tewasnya GB dan AASA.

"Iya menggunakan narkoba. Diduga itu salah satu jadi pemicu terjadinya peristiwa tersebut dengan adanya pertengkaran. Sudah dicek, memang narkoba itu digunakan. Positif narkoba," beber Jansen.

Eks Kabid Humas Polda Kepulauan Riau itu mengatakan kematian pasutri tersebut tidak wajar. Namun, Jansen menegaskan tidak ada pelaku lain. Diduga, mereka saling bunuh menggunakan senjata tajam. Namun, belum bisa disimpulkan bagaimana kronologinya.

Hal tersebut lantaran petugas mendapati pintu rumah GB dan AASA terkunci dari dalam. "Setelah dilakukan pemeriksaan di TKP oleh penyidik menyimpulkan tidak ada pelaku lainnya. Jadi patut diduga, dua-duanya. Mungkin peristiwanya, siapa yang dibunuh duluan atau bagaimana. Mungkin ada pertengkaran suami istri sehingga dua-duanya jadi korban," ulas Jansen.

Sebelumnya, GB dan AASA ditemukan tewas berpelukan. Pasutri itu ditemukan tak bernyawa di kamar rumah mereka di Jalan Kebo Iwa Utara, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar, Bali, Senin (23/9/2024).

Berdasarkan pemeriksaan luar, ditemukan luka tusuk pada dada kiri AASA dan luka serupa pada leher GB. Kesimpulan awal keduanya diduga tewas bunuh diri. Namun, polisi terus menyelidiki kasus itu karena kematian mereka tidak wajar.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads