Polda Bali mengungkapkan hasil penyelidikan pasangan suami istri (pasutri) yang ditemukan tewas di kamar rumah mereka di Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar, beberapa waktu lalu. Korban berinisial AANKAS alias GB (39), serta istrinya, AASA (39).
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan polisi menemukan narkoba di tempat kejadian perkara (TKP). Barang haram ini diduga menjadi sumber masalah hingga berujung aksi saling bunuh.
"Di TKP ditemukan barang bukti narkoba," ungkap Jansen saat ditemui detikBali di Mapolda Bali, Rabu (16/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diperiksa, GB dan AASA dinyatakan positif narkoba. Kendati demikian, Jansen tak membeberkan jenis narkoba yang dikonsumsi oleh GB dan AASA.
Diduga kuat narkoba yang dikonsumsi oleh GB dan AASA memicu pertengkaran keduanya. Pertengkaran ini kemudian diduga berujung pada tewasnya GB dan AASA.
"Iya menggunakan narkoba. Diduga itu salah satu jadi pemicu terjadinya peristiwa tersebut dengan adanya pertengkaran. Sudah dicek, memang narkoba itu digunakan. Positif narkoba," beber Jansen.
Eks Kabid Humas Polda Kepulauan Riau itu mengatakan kematian pasutri tersebut tidak wajar. Namun, Jansen menegaskan tidak ada pelaku lain. Diduga, mereka saling bunuh menggunakan senjata tajam. Namun, belum bisa disimpulkan bagaimana kronologinya.
Hal tersebut lantaran petugas mendapati pintu rumah GB dan AASA terkunci dari dalam. "Setelah dilakukan pemeriksaan di TKP oleh penyidik menyimpulkan tidak ada pelaku lainnya. Jadi patut diduga, dua-duanya. Mungkin peristiwanya, siapa yang dibunuh duluan atau bagaimana. Mungkin ada pertengkaran suami istri sehingga dua-duanya jadi korban," ulas Jansen.
Sebelumnya, GB dan AASA ditemukan tewas berpelukan. Pasutri itu ditemukan tak bernyawa di kamar rumah mereka di Jalan Kebo Iwa Utara, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar, Bali, Senin (23/9/2024).
Berdasarkan pemeriksaan luar, ditemukan luka tusuk pada dada kiri AASA dan luka serupa pada leher GB. Kesimpulan awal keduanya tewas bunuh diri. Namun, polisi terus menyelidiki kasus itu karena kematian mereka tidak wajar.
"Polresta Denpasar yang menyelidiki. Keluarga korban juga melapornya ke Polresta (Denpasar)," kata Dian.
(hsa/iws)