Penampakan Selter Tsunami yang Disidik KPK: Rusak dan Jadi Kandang Sapi

Lombok Utara

Penampakan Selter Tsunami yang Disidik KPK: Rusak dan Jadi Kandang Sapi

Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 08 Agu 2024 11:45 WIB
Kondisi gedung Shelter Tsunami di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat mangkrak, Kamis (8/8/2024). (Ahmad Viqi/detikBali).
Foto: Kondisi gedung selter tsunami di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB mangkrak, Kamis (8/8/2024). (Ahmad Viqi/detikBali).
Lombok Utara -

Tempat Evakuasi Sementara (TES) atau selter tsunami berkelir putih itu nampak kusam. Catnya pudar.

Sejumlah kawat keluar dari pilar dan dinding bangunan yang terletak di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. Tangga dari bawah menuju lantai satu bangunan tingkat tiga itu sudah putus.

Kondisi gedung Shelter Tsunami di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat mangkrak, Kamis (8/8/2024). (Ahmad Viqi/detikBali).Kondisi gedung Shelter Tsunami yang retak, Kamis (8/8/2024). (Ahmad Viqi/detikBali).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semak belukar tumbuh di gedung tersebut. Tempat parkir selter tsunami itu juga menjadi kandang sapi.

Kamis (8/8/2024) sejumlah penyidik KPK wara-wiri di gedung yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 20 miliar tersebut. Beberapa hari sebelumnya, penyidik memeriksa 12 saksi terkait kasus rasuah pembangunan TES pada 2014 itu.

Salah satu warga RT 1, Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Sri Wahyuni, menerangkan gedung TES menjadi kandang sapi dan jemuran warga setempat. "Karena nggak ada yang menempati," ujarnya Kamis.

Sri mengungkapkan warga setempat khawatir bangunan itu roboh. Saat terjadi gempa pada 2018, terdengar suara menggelegar dari bangunan tersebut. Sontak warga panik.

Menurut Sri, dengan kondisi selter tsunami yang rusak tersebut, justru bangunan itu yang pertama kali akan roboh saat tsunami menyapu pesisir Lombok Utara. Padahal, bangunan yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya tersebut digadang-gadang menjadi tempat aman bagi 3.000 orang kala tsunami menerjang.

Kondisi gedung Shelter Tsunami di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat mangkrak, Kamis (8/8/2024). (Ahmad Viqi/detikBali).Kondisi gedung selter tsunami di Lombok Utara yang kini jadi kandang sapi. (Ahmad Viqi/detikBali).

"Mungkin gedung ini (selter tsunami) pertama kali yang roboh kalau terjadi tsunami," seloroh Sri.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD NTB Ahmadi mengatakan keberadaan TES sangat penting sekali. "Di titik-titik garis pantai itu rawan sekali, apalagi kalau terjadi tsunami," katanya Selasa (16/7/2024).

Menurut Ahmadi, dengan mangkraknya gedung shelter tsunami di Lombok Utara, antisipasi bencana tsunami jadi permasalahan serius. Mengingat di wilayah tersebut, khususnya pesisir pantai tidak memiliki bangunan tinggi dengan dua atau tiga lantai.

"Di Lombok Utara ini harus ada selter tsunami, semisal di Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, itu harus ada. Soalnya lokasinya di pesisir pantai," imbuh Ahmadi.




(gsp/nor)

Hide Ads